Muhammadiyah Gelar Soft Launching Beasiswa Kader 2025

8 hours ago 5

YOGYAKARTA - Di jantung kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Dahlan, semangat untuk memajukan pendidikan kader berkobar. Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah, berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Muhammadiyah (Lazismu) dan Pusat Studi Muhammadiyah, menggelar Diskusi dan Soft Launching Beasiswa Kader Muhammadiyah 2025.

Agenda utama pertemuan ini adalah menyebarluaskan hasil evaluasi mendalam tentang dampak program beasiswa kader Muhammadiyah tahun 2024. Lebih dari itu, acara ini menjadi panggung sosialisasi beasiswa kader Muhammadiyah tahun 2025 yang akan segera direalisasikan.

Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mengembangkan dan memperkuat kader Muhammadiyah, salah satunya melalui program beasiswa yang sangat dinantikan ini.

"Alhamdulillah, MPKSI PP Muhammadiyah bisa mengupayakan beasiswa, baik S1, S2, dan S3 untuk kader-kader Muhammadiyah se alam semesta, ” tutur Bachtiar.

Ahmad Imam Mujadid Rais, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, mengupas tuntas peran Lazismu sebagai lembaga filantropi yang mendukung akses pendidikan masa depan. Ia menjelaskan bagaimana Lazismu, sebagai lembaga zakat, dapat berkontribusi dalam memajukan ekosistem filantropi Islam di Indonesia melalui penyediaan beasiswa.

“Kita berharap lazismu yang 4 juli lalu menginjak 32 tahun dapat memberikan kontribusi lebih banyak lagi, untuk membuka akses pendidikan bagi kader-kader persyarikatan dan mustadhafin, ” papar Rais pada Sabtu (12/7) yang hadir secara daring melalui zoom meeting.

Rais juga memberikan jaminan bahwa beasiswa akan tepat sasaran, menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan. Prinsip 'satu orang satu beasiswa dari sumber yang sama' menjadi landasan, memastikan beasiswa memberikan dampak signifikan dan bermanfaat bagi studi penerima.

Sesi diskusi kedua menghadirkan Asma Munifatussaidah dari Pusat Studi Muhammadiyah, yang menyajikan diseminasi evaluasi dampak program beasiswa kader Muhammadiyah.

Asma menekankan bahwa program beasiswa yang diluncurkan tidak hanya sekadar memberikan bantuan finansial, tetapi juga memerlukan evaluasi dan monitoring berkelanjutan.

“Kebermanfaatan dari program ini dinilai langsung dari mahasiswa penerima beasiswa dengan indikator yang telah ditentukan. Apakah sudah memberikan dampak yang baik bagi sosial, kemasyarakatan, maupun lembaga, ” tegas Asma.

Saya sendiri merasa terharu mendengar kisah-kisah sukses penerima beasiswa sebelumnya. Semangat mereka untuk belajar dan berkontribusi bagi masyarakat sungguh menginspirasi. Semoga program beasiswa kader Muhammadiyah 2025 ini dapat melahirkan lebih banyak lagi pemimpin masa depan yang berdedikasi.(muh.or.id)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |