Netty Prasetiyani: Mikroplastik dalam Hujan, Peringatan Dini Kesehatan dan Lingkungan

17 hours ago 1

JAKARTA - Sebuah temuan mengejutkan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengungkap keberadaan mikroplastik dalam air hujan di berbagai kota besar Indonesia. Fenomena ini sontak menjadi sorotan serius Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, yang menilai temuan ini bukan sekadar masalah lingkungan, melainkan peringatan dini krusial bagi pemerintah dan seluruh masyarakat.

Menurut Netty, hasil riset BRIN ini harus menjadi alarm yang membangkitkan kesadaran kolektif untuk segera memperkuat upaya pengendalian polusi plastik. Lebih dari itu, temuan ini juga menggarisbawahi urgensi perlindungan kesehatan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan organ vital seperti kulit dan sistem pernapasan.

“Temuan mikroplastik di air hujan menunjukkan betapa luasnya dampak pencemaran plastik terhadap kehidupan kita. Ini bukan hanya isu lingkungan, tapi juga kesehatan publik yang perlu mendapat perhatian lintas sektor, ” ujar Netty melalui rilis yang diterima Parlementaria di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Netty berharap agar BRIN, berkolaborasi erat dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dapat menyajikan hasil kajian lanjutan yang komprehensif. Tujuannya adalah agar masyarakat memperoleh pemahaman yang akurat dan proporsional mengenai dampak mikroplastik. Ia menekankan pentingnya penjelasan ilmiah yang memadai dari Kemenkes, terutama terkait tingkat risiko dan implikasinya terhadap kesehatan manusia.

“Kita mengapresiasi riset BRIN ini. Namun, perlu juga penjelasan ilmiah lanjutan dari Kemenkes mengenai tingkat risiko dan dampaknya terhadap kesehatan manusia, termasuk kulit, agar masyarakat mendapat informasi yang jelas dan tidak menimbulkan kepanikan, ” kata Netty.

Menyadari potensi kerentanan kelompok tertentu, Netty juga menyoroti perlunya pemerintah untuk lebih gencar melakukan edukasi publik. Edukasi ini diharapkan dapat membekali masyarakat dengan langkah-langkah sederhana untuk melindungi diri dari paparan mikroplastik, khususnya bagi anak-anak, para pekerja lapangan, dan warga yang tinggal di perkotaan.

“Edukasi publik penting. Misalnya, himbauan untuk mencuci kulit setelah kehujanan, memakai pelindung saat beraktivitas di luar ruangan, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi sumber utama mikroplastik, ” ujarnya.

Sebagai legislator dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher menegaskan bahwa persoalan mikroplastik tidak dapat dipandang secara terpisah antara isu lingkungan dan kesehatan. Ia mendorong terjalinnya kolaborasi yang solid antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta BRIN. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat riset, pemantauan, dan perumusan kebijakan pengendalian plastik yang efektif.

“Kita perlu kerja bersama lintas kementerian untuk memastikan udara, air, dan tanah kita bersih dari partikel berbahaya. Penanganan mikroplastik adalah bagian dari upaya menjaga kesehatan masyarakat secara berkelanjutan, ” tegasnya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |