SOLOK – Operasi Patuh Singgalang 2025 yang digelar oleh Satlantas Polres Solok sejak 14 hingga 27 Juli 2025 resmi berakhir. Namun di balik upaya penegakan hukum dan edukasi kepada pengguna jalan, data mencatat adanya peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari laporan resmi yang dirilis Satlantas Polres Solok, selama pelaksanaan Operasi Patuh 2025 tercatat 8 kasus kecelakaan, naik dari 5 kasus pada tahun 2024. Meskipun jumlah korban meninggal dunia tetap di angka 2 orang, jumlah korban luka ringan meningkat menjadi 10 orang dari sebelumnya 7 orang, sementara korban luka berat menurun menjadi nihil dari 1 kasus tahun lalu.
Jenis kecelakaan yang dominan juga mengalami perubahan. Jika tahun 2024 didominasi oleh tabrakan sesama sepeda motor (4 kasus), tahun ini yang menonjol justru tabrakan terhadap pejalan kaki (4 kasus). Selain itu, terdapat 1 kasus tabrak lari yang menjadi perhatian khusus kepolisian.
Operasi Patuh Singgalang juga mencatat adanya penurunan angka penindakan langsung. Jumlah pelanggar yang ditilang menurun dari 117 pelanggar pada 2024 menjadi 108 pelanggar tahun 2025, sementara teguran turut menurun drastis dari 338 menjadi 192.
Meski begitu, edukasi dan sosialisasi lalu lintas (upaya preventif) mengalami peningkatan signifikan. Kapolres Solok AKBP Agung Pranajaya, S.IK, melalui Kasat Lantas IPTU Rido, SH, MH, menjelaskan bahwa pendekatan persuasif melalui dikmas lantas (pendidikan masyarakat lalu lintas) menjadi fokus utama Satlantas tahun ini.
"Kami menyadari bahwa keberhasilan lalu lintas yang tertib tidak hanya dari sisi penindakan, tetapi juga dari kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, kami maksimalkan kegiatan edukatif melalui tatap muka dan media, " jelas IPTU Rido.
Peningkatan Aktivitas Sosialisasi dan Penyuluhan
Tahun ini, giat binluh (bimbingan dan penyuluhan) dilakukan secara lebih masif. Jika tahun 2024 tidak tercatat adanya tatap muka dengan komunitas atau asosiasi, maka pada 2025 kegiatan ini aktif dilaksanakan:
Tatap muka dengan komunitas R2: 8 kali
Komunitas R4: 4 kali
Asosiasi pemilik angkutan barang: 6 kali
Selain itu, penyuluhan melalui media pun mengalami lonjakan:
Media cetak: naik dari 5 menjadi 8 publikasi
Media elektronik: naik dari 18 menjadi 30 penyiaran
Media sosial: meningkat dari 630 menjadi 795 konten edukatif
Satlantas juga lebih aktif dalam pemantauan dan penanganan daerah rawan kecelakaan, dari 91 titik pada 2024 menjadi 130 titik tahun ini.Dari sisi visualisasi kampanye keselamatan, jumlah spanduk yang dipasang naik dari 5 menjadi 13 buah, serta ada penambahan 1 unit billboard tahun ini. Leaflet dan stiker tetap disebar dalam jumlah yang sama seperti tahun sebelumnya, masing-masing 580 lembar.
Kasat Lantas IPTU Rido menegaskan bahwa peningkatan angka kecelakaan menjadi alarm penting bagi seluruh pihak, bukan hanya kepolisian. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dan peran aktif masyarakat dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas.
“Kami akan terus mengevaluasi dan memperkuat kegiatan edukasi serta patroli pada titik-titik rawan laka. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, ” tegasnya.
Dengan berakhirnya Operasi Patuh Singgalang 2025, Polres Solok berharap kesadaran kolektif masyarakat untuk lebih disiplin di jalan raya terus tumbuh, guna menekan angka kecelakaan dan menciptakan lalu lintas yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan. (Amel)