Merauke, Papua Selatan - Suasana Pasar Wamanggu, salah satu pusat aktivitas ekonomi terbesar di Merauke, tampak berbeda pada Senin (15/9/2025). Deru sapu, gemericik air, dan semangat gotong royong menggema di setiap sudut pasar. Bukan hanya pedagang dan pembeli yang hadir, tetapi juga ratusan prajurit TNI dari tiga matra yang turun langsung membersihkan pasar dalam rangkaian Karya Bakti Teritorial Prima Kodam XXIV/Mandala Trikora menyambut HUT ke-80 TNI.
Sebanyak 100 personel TNI diterjunkan, terdiri dari 50 prajurit TNI AD, 30 prajurit TNI AL, dan 20 prajurit TNI AU. Mereka tidak sendiri. Kegiatan itu juga melibatkan 20 anggota Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) yang ikut bahu membahu membersihkan selokan, menyapu lapak, hingga mengangkut sampah dari area pasar.
Lebih dari Sekadar Bersih-Bersih
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Pasi Komsos Korem, Mayor Inf Krets Bawoto, dengan penuh semangat kebersamaan. Pembersihan pasar dilakukan secara menyeluruh: mulai dari jalur utama, los pedagang, hingga area belakang pasar yang kerap luput dari perhatian.
Bagi sebagian orang, aksi ini mungkin terlihat sederhana. Namun, bagi TNI, kegiatan ini adalah bentuk pengabdian nyata kepada rakyat. Pangdam XXIV/Mandala Trikora, Mayjen TNI Lucky Avianto, S.I.P., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan karya bakti tersebut adalah simbol manunggalnya TNI dengan masyarakat.
“Kami hadir tidak hanya untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga untuk berkontribusi langsung pada kesejahteraan masyarakat, dimulai dari lingkungan terdekat. Kebersihan pasar mencerminkan kesehatan ekonomi dan sosial. Ini adalah pengabdian tulus kami untuk rakyat Merauke, ” tegas Pangdam.
Pasar sebagai Jantung Ekonomi Rakyat
Pasar Wamanggu bukan sekadar tempat jual beli. Bagi warga Merauke, pasar ini adalah urat nadi ekonomi lokal yang mempertemukan pedagang kecil, petani, nelayan, hingga masyarakat umum yang berbelanja kebutuhan sehari-hari. Dengan kebersihan pasar yang terjaga, bukan hanya kenyamanan yang tercipta, tetapi juga kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Pembersihan lingkungan pasar juga diharapkan menekan risiko penyakit yang bisa muncul akibat sampah menumpuk, seperti diare dan demam berdarah. Dengan begitu, kegiatan ini memiliki dampak langsung terhadap kesehatan masyarakat sekaligus mendukung keberlangsungan aktivitas ekonomi yang sehat dan bersih.
Semangat Gotong Royong
Atmosfer kebersamaan terlihat jelas di lapangan. Prajurit dengan seragam loreng tampak menyapu sampah bersama warga yang sehari-hari berdagang di pasar. Beberapa pedagang bahkan spontan menyediakan air minum dan makanan ringan sebagai bentuk terima kasih atas kepedulian TNI.
Seorang pedagang sayur, Mama Yuliana, mengaku terharu dengan kegiatan tersebut.
“Kami senang sekali. Pasar jadi lebih bersih, pembeli juga pasti lebih nyaman. Terima kasih TNI sudah turun langsung bantu kami, ” ucapnya sambil tersenyum.
Makna HUT TNI ke-80
Karya Bakti Prima di Pasar Wamanggu ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang digelar Kodam Mandala Trikora untuk menyambut HUT TNI ke-80. Perayaan tahun ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum bagi TNI untuk menunjukkan jati dirinya sebagai bagian dari rakyat, yang selalu hadir dalam suka maupun duka.
Melalui kegiatan ini, TNI ingin menegaskan bahwa pengabdian tidak selalu identik dengan operasi militer atau menjaga perbatasan, tetapi juga bisa diwujudkan dengan menyapu pasar, membersihkan selokan, dan merawat lingkungan bersama rakyat.
Penutup
Hari itu, Pasar Wamanggu menjadi saksi nyata bagaimana loreng prajurit tidak hanya melambangkan kekuatan, tetapi juga kepedulian. Dengan sapu, karung sampah, dan semangat gotong royong, TNI membuktikan bahwa mereka selalu hadir untuk rakyat.
Di usia ke-80 tahun, TNI menegaskan eksistensinya sebagai “Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional” yang tidak pernah berhenti mengabdi bagi bangsa dan negara.
Pasar yang bersih adalah wajah rakyat yang sehat. Dan di sanalah TNI hadir, membersihkan bukan hanya lingkungan, tetapi juga menumbuhkan harapan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono