Pasar Cinta di Tengah Pegunungan: Sentuhan Kemanusiaan TNI Satukan Hati Warga Papua

5 days ago 12

PUNCAK - Di balik dinginnya udara pegunungan Papua, sebuah kehangatan manusiawi tercipta. Pos Pintu Jawa, yang biasanya menjadi titik pengamanan Satgas TNI, kini menjelma menjadi pasar penuh warna dan kasih, tempat para mama-mama Papua menggantungkan harapan. Jum'at 4 April 2025.

Bukan dentuman senjata yang terdengar di kawasan ini, melainkan suara riuh rendah tawar-menawar sayur, tawa anak-anak, dan canda ramah antara prajurit dan warga. Di sinilah, TNI dan rakyat bertemu bukan dalam ketegangan, tapi dalam harmoni.  

Mama Naomi, salah satu pedagang dari Kampung Gelegi, menuturkan kisahnya dengan mata berkaca.  

"Dulu kami jalan kaki berjam-jam ke Pasar Sinak. Sekarang, berkat Pos TNI, kami bisa jualan dekat rumah, dan aman, " ujarnya tulus.  

Inisiatif Letda Inf Risal, Danpos Pintu Jawa, mengubah pos penjagaan menjadi pasar dadakan. Ia mengatur lapak-lapak agar tertata rapi, membantu warga menjajakan hasil bumi seperti sayur segar, buah lokal, hingga kuliner khas Papua.  

"Mereka bukan hanya warga binaan. Mereka keluarga kami, " kata Letda Risal sambil membantu membentangkan tenda.  

Langkah ini mendapat apresiasi penuh dari Pangkoops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, yang menyebut aksi ini sebagai "loreng yang memeluk rakyat dengan cinta." 

"TNI tidak hanya menjaga perbatasan. Kami hadir untuk merawat kehidupan. Ini bukti bahwa TNI tidak pernah jauh dari rakyat, " tegasnya.  

Pasar dadakan ini bukan hanya solusi ekonomi, tetapi juga simbol harapan dan persaudaraan yang tumbuh di tengah keterbatasan. Di Pos Pintu Jawa, tak ada sekat antara rakyat dan prajurit yang ada hanyalah kemanusiaan yang menyatu dalam senyum dan saling peduli.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |