PAPUA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengalami guncangan besar setelah meninggalnya salah satu pemimpinnya, Mayor Step Tekeipu Gobai. Kepergian tokoh ini membuat kelompok bersenjata kehilangan arah, menyebabkan disorganisasi besar dalam internal mereka. Banyak anggota OPM yang kini tercerai-berai, sebagian melarikan diri ke pedalaman, sementara lainnya memilih untuk menyerahkan diri kepada aparat keamanan. Rabu, 12 Mret 2025.
Menurut informasi dari berbagai sumber, wafatnya Step Tekeipu Gobai telah melemahkan struktur komando OPM. Tanpa kepemimpinan yang kuat, kelompok ini mulai mengalami krisis kepercayaan dan semakin sulit untuk mempertahankan eksistensinya.
Kondisi Keamanan di Papua Pasca Kematian Pemimpin OPM
Ketiadaan pemimpin utama di dalam OPM juga berpengaruh pada situasi keamanan di beberapa wilayah Papua. Sejumlah anggota kelompok bersenjata yang masih bertahan dilaporkan mulai bertindak sporadis, seperti melakukan perusakan fasilitas umum dan mengintimidasi warga sipil.
Aparat keamanan pun terus meningkatkan patroli dan operasi pengamanan guna mencegah aksi-aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas wilayah. Keberadaan kelompok bersenjata yang semakin melemah membuka peluang lebih besar bagi aparat keamanan untuk membantu mereka yang ingin kembali ke pangkuan NKRI.
Seruan Perdamaian dan Ajakan Kembali ke NKRI
Di tengah kondisi ini, pemerintah bersama tokoh masyarakat Papua mengajak para anggota OPM yang masih bertahan untuk meninggalkan perlawanan bersenjata dan kembali bergabung dengan NKRI.
Sejumlah mantan anggota OPM yang telah menyerahkan diri mengungkapkan bahwa tanpa pemimpin utama, organisasi ini semakin kehilangan arah dan rentan terhadap perpecahan.
"Kami berharap saudara-saudara kita yang masih berada di dalam kelompok ini mau kembali dan ikut membangun Papua bersama. Tidak ada lagi alasan untuk terus berperang, apalagi jika hanya akan membawa penderitaan bagi rakyat, " ujar seorang tokoh adat setempat.
Dengan kondisi yang semakin tidak kondusif bagi kelompok bersenjata, banyak pihak berharap bahwa momentum ini menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih nyata di Papua. Keamanan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas, dan jalan terbaik untuk mencapainya adalah bersama-sama membangun Papua dalam bingkai NKRI. (Red1922)