Patroli Gabungan Indonesia–Malaysia Cegah Penyelundupan Satwa dan Tanaman Liar di Perbatasan

3 hours ago 2

Jagoi Babang, 8 November 2025 — Tim gabungan Indonesia dipimpin Kolonel Inf Adrian Adek dan Malaysia dipimpin Mohammad Norazlan bin Jamil (Sarawak Foresty Corporation) melakukan patroli serta investigasi lintas batas selama lima hari di kawasan perbatasan Jagoi Babang–Serikin, untuk mencegah peredaran tumbuhan, satwa liar, dan jenis ikan dilindungi secara ilegal.

Operasi yang berlangsung sejak 4 hingga 8 November 2025 ini melibatkan sejumlah instansi dari kedua negara, di antaranya Sarawak Forestry Corporation (SFC), Pasukan Gerakan Am Batalion 11 Sarawak, Pasukan Polis Marin Wilayah 5, Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Satgas Pamtas RI–Malaysia Batalyon Arhanud 1 Kostrad, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Balai Gakkum KLHK Wilayah Kalimantan, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Barat, Pangkalan PSDKP Pontianak, serta Yayasan IAR Indonesia.

Kegiatan bersama ini bertujuan memperkuat pengawasan terhadap perdagangan lintas batas, mencegah penyelundupan komoditas pertanian, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dan koordinasi antarinstansi kedua negara dalam pengelolaan kawasan perbatasan.

Selama pelaksanaan tersebut tim Patroli Gabungan Indonesia - Malaysia menemukan 257 tanaman tanduk rusa (Platycerium sp.) yang termasuk spesies dilindungi di Malaysia dan hendak dikirim ke Sarawak. 

Kendaraan dengan muatan tanpa izin berupa buah mangga tanpa dokumen karantina serta aksesoris adat berbahan bagian tubuh satwa liar seperti kuku beruang madu dan taring babi hutan yang digunakan untuk keperluan ritual masyarakat Dayak (Barang-barang tersebut diperbolehkan dengan pengawasan ketat).

Tim juga mengamankan 38 tanaman Pohon Ara (Ficus sp.) dan 18 Cemara Laut (Casuarina equisetifolia) yang diselundupkan dari Indonesia untuk dijual di Sarawak. Pengemudi kendaraan diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut terhadap jaringan penerima di Malaysia.

Seluruh kegiatan patroli berlangsung tertib, aman, dan tanpa insiden keamanan. Operasi gabungan ini menegaskan komitmen kuat kedua negara dalam menegakkan aturan konservasi, mencegah perdagangan lintas batas ilegal, dan melindungi keanekaragaman hayati di wilayah perbatasan Kalimantan Barat–Sarawak.

Selain penegakan hukum, operasi juga menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan kolaboratif agar masyarakat memahami dampak hukum, sosial, ekonomi, dan ekologis dari aktivitas penyelundupan maupun perdagangan satwa dan tumbuhan dilindungi.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |