NDUGA - Derasnya arus Sungai Dal tak hanya menghanyutkan rumah dan harapan, tapi juga meninggalkan luka mendalam bagi warga Distrik Dal, Kabupaten Nduga. Sebanyak 15 jiwa, termasuk anak-anak, menjadi korban bencana alam tragis yang melanda wilayah terpencil ini. Namun di tengah kepedihan, pelukan hangat negara datang menenangkan melalui kehadiran Bupati Nduga bersama jajaran pemerintah daerah dan Satgas Yonif 400/Banteng Raiders Pos Dal. Selasa (4/11/2025).
Sekitar pukul 11.45 WIT, suasana hening menyelimuti lapangan Distrik Dal ketika Bupati Nduga, didampingi Dandim, Kapolres, dan sejumlah pejabat, memimpin doa bersama bagi para korban. Air mata tak terbendung, namun kehadiran para pejabat dan prajurit TNI menjadi penopang bagi warga yang tengah berduka.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Nduga, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Pemerintah akan terus hadir membantu masyarakat Dal, ” ujar Bupati Nduga dengan nada penuh empati.
Duka yang pekat sedikit terurai ketika Pdt. Yudas, tokoh masyarakat Distrik Dal, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran pemerintah dan TNI yang datang langsung menengok warga.
“Kami kehilangan 15 orang, termasuk anak-anak kami. Tapi perhatian dan kepedulian dari pemerintah dan bapak-bapak TNI memberi kekuatan bagi kami untuk bangkit, ” ucapnya lirih, menahan haru.
Usai doa bersama, rombongan pemerintah dan aparat menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada para tokoh masyarakat, di antaranya Pdt. Mainus dan Pdt. Konias. Bantuan itu terdiri atas uang tunai senilai Rp 1 miliar, serta kebutuhan pokok seperti gula, kopi, rokok tembakau, dan mie instan.
Bantuan tersebut bukan hanya soal materi, tetapi simbol nyata kehadiran negara di tengah kesedihan rakyatnya.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendiri. Pemerintah bersama TNI dan Polri akan terus berada di sisi warga Nduga, ” tutur Dandim Nduga di sela penyerahan bantuan.
Dari sisi militer, Satgas Yonif 400/Banteng Raiders Pos Dal menjadi garda terdepan dalam membantu warga yang terdampak. Danpos Dal, Letda Inf Prapdi Susanto, menegaskan bahwa pasukannya akan terus mendukung masyarakat setempat, bukan hanya dalam kondisi darurat, tapi juga dalam pemulihan pascabencana.
“Kami bersama pemerintah daerah akan terus hadir bagi masyarakat, terutama saat mereka menghadapi kesulitan. Inilah wujud nyata bahwa TNI ada untuk rakyat, ” ujar Letda Prapdi.
Pesan kemanusiaan itu sejalan dengan arahan Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menegaskan bahwa kehadiran TNI di Papua bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi menyalakan harapan di tengah keterpencilan.
“Kami tidak membawa perang, kami membawa harapan. Setiap langkah TNI di Papua adalah untuk keutuhan Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya. Seragam loreng bukan simbol ketakutan, tetapi ketulusan untuk mengayomi, ” tegas Mayjen Lucky.
Duka di Distrik Dal menjadi pengingat bahwa sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan Polri adalah fondasi kuat bagi kehadiran negara di pelosok Papua. Di balik tangis dan kehilangan, hadir keyakinan baru: bahwa negara tidak pernah absen ketika rakyatnya membutuhkan.
(Lettu Sus/AG)







































