, /PRNewswire/ -- Kamboja merayakan Hari Pendidikan Kejuruan (TVET DAY) Nasional pada 15 dan 16 Juni 2025 untuk mendukung AYOS 2025. Di acara ini, Chief Strategy Officer, Human Resource Development Corporation (HRD Corp), Malaysia, Dr. Rony Ambrose Gobilee, memenuhi undangan sebagai salah satu panelis yang membahas keselarasan dunia pendidikan dengan permintaan pasar tenaga kerja ASEAN.
Menurut Dr. Rony, sosok yang juga menjabat Ketua Tahun Keterampilan ASEAN (ASEAN Year of Skills/AYOS) 2025, pendidikan kejuruan (TVET) harus lebih berperan menyelaraskan kurikulum dengan keahlian yang dibutuhkan di dunia nyata.
"Di ASEAN, kita masih berpeluang mempererat keselarasan materi pendidikan dan keahlian praktis. Maka, pendidikan kejuruan dapat menjadi sebuah jembatan yang efektif--responsif, praktis, dan berorientasi pada tantangan masa depan," ujar Dr. Rony.
Hari Pendidikan Kejuruan Nasional Kamboja Kedelapan, mengangkat topik "Pendidikan Kejuruan: Menciptakan Kesempatan Kerja dan Membangun Harapan Generasi Muda", diresmikan YM Dr. Hang Chuon Naron, Wakil Perdana Menteri Kamboja dan Menteri Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kamboja, yang mewakili YM Samdech Thipadei Hun Manet, Perdana Menteri Kamboja.
Undangan tersebut melambangkan kolaborasi regional yang terjalin dengan HRD Corp melalui inisiatif AYOS, serta upaya Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia (KESUMA) dalam memperjuangkan peningkatan keterampilan pada level regional.
International Labour Organization (ILO) menjadi penasihat teknis AYOS, serta membantu negara-negara ASEAN membangun kemitraan lintaswilayah dan mendorong platform unggulan AYOS.
Acara ini mencerminkan partisipasi pemerintah Kamboja di AYOS 2025, serta memperluas pengakuan ASEAN terhadap acara ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan resmi AYOS.
Keterlibatan Malaysia juga menunjukkan komitmen negara ini dalam memajukan peran pendidikan kejuruan sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, daya tahan tenaga kerja, dan pembangunan inklusif. Sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia memimpin AYOS, program ambisius yang digelar selama satu tahun penuh, melalui HRD Corp yang berada dalam naungan KESUMA, serta didukung Sekretariat ASEAN (ASEC) dan ILO.
AYOS 2025 memiliki tujuh pilar utama—AHCDIS, NTW, ATMC, ASEAN TVET Conference, NHCCE, GSF, dan AFMM-HCD—yang meningkatkan keterampilan, memupuk kolaborasi, serta menyelaraskan strategi pengembangan SDM di ASEAN.
Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia (KESUMA), YM Steven Sim Chee Keong, menekankan peran penting dari kerja sama regional dalam pengembangan keahlian, serta mempertegas kesiapan Malaysia untuk berinvestasi dalam masa depan bersama ASEAN.
"Untuk pertama kalinya, kami akan memberikan kesempatan kepada sahabat-sahabat kami di seluruh ASEAN agar bergabung dalam program pelatihan yang bermutu tinggi di Malaysia. Langkah ini merupakan investasi Malaysia pada ASEAN dan pengembangan SDM. Kami ingin membangun ASEAN sebagai wilayah yang memiliki keahlian terbaik di dunia melalui kemitraan yang lebih menyeluruh dan luas bersama negara-negara anggota ASEAN," kata Steven Sim.
Komitmen Malaysia terhadap reformasi pendidikan kejuruan tercermin dari pembentukan Dewan Pendidikan Kejuruan Nasional, serta upaya Komisi Pendidikan Kejuruan untuk mempermudah tata kelola dan memperkuat keterkaitan industri dengan dukungan sejumlah badan pemerintah, seperti Malaysian Qualifications Agency (MQA) dan Department of Skills Development (DSD).
"Hal tersebut adalah semangat ASEAN--bukan kompetisi, melainkan kolaborasi," papar Dr. Rony. "Dengan berkolaborasi, kita dapat membangun ekosistem keahlian terintegrasi yang memberdayakan generasi muda, mendorong inovasi, serta mempercepat perkembangan bagi semua orang."
Informasi selengkapnya tentang AYOS 2025 dan inisiatif regionalnya: www.aseanyearofskills.org.
SOURCE Human Resource Development Corporation