Penuh Cinta, Kaum Ibu Karangharjo Masak untuk Prajurit TMMD: Wujud Syukur dan Kebersamaan di Tengah Pembangunan Desa

9 hours ago 2

GROBOGAN - Suara dentingan panci dan aroma masakan khas rumahan tercium semerbak dari dapur milik salah satu warga di Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Senin (3/11/2025). Di tempat itu, belasan ibu rumah tangga tampak sibuk menyiapkan santap siang untuk para prajurit Satgas TMMD Reguler ke-126 Kodim 0717/Grobogan dan warga yang tengah bekerja keras membangun desanya.

Di sela kesibukan mereka, tawa dan canda terdengar akrab. Aktivitas sederhana itu bukan sekadar memasak, melainkan bentuk nyata rasa syukur dan kebersamaan antara masyarakat dengan TNI yang sedang melaksanakan program pembangunan di desa mereka.

“Kami para ibu ingin ikut berkontribusi, walau tidak bisa bantu tenaga di lapangan. Jadi kami masak untuk bapak-bapak TNI dan warga yang sedang kerja bakti. Ini bentuk ucapan terima kasih kami, ” ujar Sholihah (43), warga Dusun Wadak RT 06/RW 08, sambil mengaduk sayur di tungku kayu bakar.

Ia menuturkan, setiap hari para ibu di dusunnya bergantian menyiapkan menu sederhana seperti sayur lodeh, sambal, ikan goreng, hingga teh hangat untuk para prajurit dan warga yang terlibat dalam kegiatan TMMD.

“Masakan kami mungkin sederhana, tapi kami masak dengan hati. Kami ingin bapak-bapak TNI tetap semangat membangun desa kami, ” katanya penuh haru.

Program TMMD Reguler ke-126 di Desa Karangharjo telah membawa banyak perubahan. Mulai dari pembangunan jalan dan talud, rehabilitasi mushola, poskamling, rumah tidak layak huni (RTLH), hingga pembuatan sumur gali. Semua itu dikerjakan bersama masyarakat dengan semangat gotong royong yang tinggi.

Kapten Inf Wiyono, Danramil 16/Pulokulon, yang juga terjun langsung memantau kegiatan, mengaku terharu dengan kepedulian kaum ibu di Karangharjo.

“Dukungan logistik dari ibu-ibu ini sangat luar biasa. Masakan mereka bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menjadi penyemangat bagi seluruh anggota Satgas TMMD, ” ujarnya.

Menurut Kapten Wiyono, perhatian dari warga terutama kaum ibu menjadi bentuk kemanunggalan TNI dan rakyat yang sejati.

“Kami melihat betapa besar rasa cinta dan ketulusan warga di sini. Ada yang membantu di lapangan, ada yang memasak di dapur. Semua bersatu demi kemajuan desanya. Inilah wujud nyata semangat TMMD membangun negeri dari desa dengan gotong royong, ” tegasnya.

Bagi warga Karangharjo, kebersamaan dengan TNI dalam program TMMD bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga membangun hubungan batin dan persaudaraan yang erat. Di balik aroma masakan para ibu, tersimpan makna besar: bahwa pembangunan sejati dimulai dari hati yang tulus untuk saling membantu.

(Hanafi/Agung)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |