BARRU, 26 September 2025 – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Barru memulai kegiatan Active Case Finding TBC Chest X-Ray (ACF TBC CXR) atau skrining Tuberkulosis (TB) melalui rontgen dada bagi seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan masif yang berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 26 hingga 27 September 2025, ini merupakan implementasi dari program unggulan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di lingkungan Rutan dan Lapas.
Pelaksanaan skrining ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, Puskesmas Padongko, serta tim medis profesional dari Tirta Medical Center (TMC) Makassar.
Deteksi Dini Kunci Pencegahan di Area Padat Hunian
Kepala Rutan Barru, dalam keterangannya, menjelaskan pentingnya kegiatan ini. "Kesehatan adalah modal utama dalam pembinaan. Melalui program skrining TB yang diinisiasi oleh Ditjenpas ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh warga binaan mendapatkan layanan kesehatan yang layak.
Deteksi dini sangat krusial, terutama mengingat lingkungan rutan adalah area padat hunian di mana risiko penularan TB tinggi, " ujarnya.
Melalui pemeriksaan rontgen dada, diharapkan seluruh WBP dapat menjalani deteksi dini secara akurat untuk mengidentifikasi kasus TB sedini mungkin.
Langkah proaktif ini penting untuk memutus mata rantai penularan dan memastikan warga binaan yang terindikasi positif TB dapat segera menerima penanganan dan pengobatan medis yang tepat sesuai standar Kementerian Kesehatan.
Komitmen Bersama Menuju Eliminasi TB 2030
Kegiatan ini tidak hanya sekadar program rutin, tetapi juga wujud nyata komitmen Pemasyarakatan dalam menjamin hak kesehatan warga binaan sesuai dengan Undang-Undang.
Kolaborasi yang melibatkan Ditjenpas, Pemerintah Daerah (melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas), serta mitra kesehatan profesional seperti TMC Makassar, menunjukkan sinergi kuat dalam mendukung target nasional Eliminasi TBC tahun 2030.
Karutan Barru Amsar berharap kegiatan skrining TB ini dapat menjadi role model dalam menekan angka penularan penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan, serta menciptakan lingkungan pembinaan yang sehat dan aman bagi semua.
