NDUGA - Di jantung terpencil Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, hadir sebuah cerita tentang ketulusan yang melampaui tugas penjagaan. Prajurit dari Satgas Yonif 400/Banteng Raiders Pos Mbua tidak hanya mengemban amanah keamanan, namun juga membawa secercah harapan dan kehangatan bagi masyarakat setempat. Melalui aksi pemberian bantuan sembako, mereka menunjukkan sisi kemanusiaan yang mendalam, menyentuh langsung kebutuhan dasar warga di pedalaman Papua. Jum'at (7/11/2205).
Langkah para prajurit mendatangi satu per satu rumah warga, tak hanya sekadar menyerahkan paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya. Lebih dari itu, setiap bingkisan adalah simbol kehadiran negara yang peduli, disambut dengan senyum merekah dan untaian rasa syukur yang tulus dari masyarakat Mbua. Momen ini membuktikan, di balik seragam loreng yang gagah, tersembunyi hati yang siap melayani dan berbagi.
“Kami ingin masyarakat merasakan bahwa TNI hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga untuk membantu mereka bangkit dan merasa diperhatikan, ” ujar Kapten Inf Muslimin, Danpos Yonif 400/BR Pos Mbua, dengan sorot mata penuh keyakinan.
“Semoga bantuan sederhana ini bisa sedikit meringankan beban saudara-saudara kami di Mbua. Karena sejatinya, tugas kami bukan hanya mengawal perbatasan, tetapi juga menjaga kehidupan, ” tambahnya, menggarisbawahi makna pengabdian yang lebih luas.
Bagi warga Mbua, kehadiran prajurit bagaikan cahaya di tengah keterbatasan. Didimus Gwijangge (42), salah seorang tokoh masyarakat, tak mampu menahan haru saat mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Kami sangat bersyukur. Di tengah susahnya ekonomi dan jauhnya akses, bapak-bapak TNI datang membawa berkat. Bantuan ini sangat berarti untuk keluarga kami. Terima kasih sudah peduli dan selalu ada untuk kami, ” tuturnya dengan mata berkaca-kaca, mencerminkan beban yang sedikit terangkat.
Tak hanya berhenti pada pembagian sembako, para prajurit juga meluangkan waktu untuk berdialog, mendengarkan keluh kesah warga, dan menciptakan keceriaan bersama anak-anak. Suasana akrab yang terbangun secara alami seolah meruntuhkan sekat antara prajurit dan masyarakat, mempererat tali persaudaraan.
Apresiasi terhadap pendekatan humanis ini datang langsung dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Beliau menekankan bahwa sentuhan hati adalah kunci pengabdian TNI di tanah Papua.
“TNI harus hadir dengan hati, bukan hanya dengan senjata. Apa yang dilakukan Satgas Yonif 400/Banteng Raiders di Mbua adalah bentuk pengabdian sejati yang memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat, ” tegasnya, mengukuhkan pentingnya kepekaan sosial dalam setiap langkah prajurit.
Melalui aksi sederhana namun penuh makna ini, Satgas Yonif 400/BR telah mengukir kisah tentang bagaimana menjaga kedaulatan bangsa juga berarti menjaga senyum kebahagiaan rakyat di setiap sudut negeri. Di Mbua, di bentangan pegunungan Papua, para prajurit Banteng Raiders telah menyalakan kembali api harapan, membuktikan bahwa cinta tanah air bersemi dari cinta kepada sesama manusia. (jurnalis.id)












































