PUNCAK - Di tengah keterbatasan sarana pendidikan di wilayah pedalaman, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Dangbet menjelma menjadi sosok guru bagi anak-anak Papua di Kampung Dangbet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Sabtu (1/11/2025).
Dengan penuh semangat, para prajurit yang dipimpin oleh Sertu Yusran mengajar membaca, menulis, dan berhitung kepada anak-anak yang haus akan ilmu pengetahuan. Meski fasilitas belajar masih sederhana, semangat belajar mereka tak pernah padam. Suasana ceria, tawa, dan antusiasme memenuhi halaman tempat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Komandan Pos Dangbet, Kapten Inf Henry, menegaskan bahwa pendidikan merupakan pondasi utama dalam membangun masa depan bangsa, termasuk di daerah perbatasan yang jauh dari jangkauan fasilitas umum.
“Kami percaya bahwa perbatasan yang kuat tidak hanya dijaga dengan senjata, tetapi juga dengan ilmu pengetahuan. TNI hadir bukan hanya menjaga wilayah, tetapi juga ikut mencerdaskan generasi muda Papua. Anak-anak di sini memiliki semangat luar biasa untuk belajar, dan itu menjadi motivasi besar bagi kami, ” ujar Kapten Henry dengan bangga.
Ia menambahkan, kegiatan belajar ini dilakukan secara rutin sebagai bagian dari program pembinaan teritorial Satgas Banau, dengan tujuan membantu anak-anak pedalaman agar tidak tertinggal dalam hal pendidikan dasar.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kampung Dangbet, Tinus Wanimbo, menyampaikan apresiasi dan rasa haru atas kepedulian prajurit TNI yang mau turun tangan membantu mengajar di kampung mereka.

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Anak-anak kami senang sekali belajar bersama mereka. Kehadiran TNI di sini bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membuka harapan baru bagi masa depan anak-anak kami, ” ungkap Tinus.
Kegiatan belajar di Pos Dangbet ini menjadi bukti bahwa peran TNI tidak terbatas pada aspek pertahanan semata, melainkan juga sebagai pelita pengetahuan bagi generasi muda di pelosok negeri. Dengan langkah kecil namun berdampak besar, prajurit Satgas Yonif 732/Banau terus menyalakan asa pendidikan di ujung timur Indonesia.
(Umlkh 27/AG)
















































