Prajurit Walet Sakti Tanam Harapan di Lembah Jayawijaya: Dari Cangkul Persaudaraan, Tumbuh Kemandirian Pangan Papua

1 hour ago 1

JAYAWIJAYA - Di tengah dinginnya kabut yang menyelimuti Lembah Jayawijaya, semangat gotong royong antara prajurit TNI dan masyarakat Kampung Holima, Distrik Walaik, menyala hangat. Pada Kamis (6/11/2025), para prajurit Satgas Mobile Yonif 644/Walet Sakti Pos Walaik menggelar kegiatan “Bakti Bumi” membuka lahan perkebunan bersama warga untuk mewujudkan kemandirian pangan di wilayah pegunungan.

Dengan semangat tanpa pamrih, prajurit berseragam loreng dan warga bahu-membahu membersihkan tanah subur Jayawijaya. Cangkul dan parang diayunkan bersama, membuka ladang yang akan ditanami kacang tanah, kentang, wortel, dan sayuran segar.

Sertu Al Imron, Wadantim Pos Walaik, memimpin langsung kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar aktivitas sosial, tetapi langkah strategis untuk menciptakan ketahanan pangan di pelosok Papua.

“Kami ingin masyarakat Holima mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kalau kampung bisa hasilkan makanan sendiri, warga tidak lagi bergantung pada pasokan luar yang kadang terlambat atau sulit dijangkau, ” ujar Sertu Al Imron dengan nada penuh semangat.

Menurutnya, upaya membuka lahan ini juga menjadi wadah mempererat hubungan emosional antara prajurit dan masyarakat yang telah lama hidup berdampingan di tanah tinggi Jayawijaya.

Komitmen yang sama ditegaskan oleh Dansatgas Mobile Yonif 644/Walet Sakti, Letkol Inf Tiertona Arga, S.I.P.

Ia menilai, kehadiran TNI di Papua bukan hanya untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga menyalakan kehidupan baru di tengah keterbatasan.

“TNI bukan hanya penjaga kedaulatan negara, tetapi juga pelindung dan penggerak kesejahteraan rakyat. Program ketahanan pangan ini adalah bentuk nyata kehadiran TNI di tengah masyarakat membantu, membangun, dan menumbuhkan kemandirian, ” tutur Letkol Tiertona tegas.

Bagi warga Kampung Holima, kegiatan ini menjadi oase di tengah kesulitan.

Mama Yane Mabel, salah satu warga yang ikut bergotong royong, tak kuasa menahan haru saat melihat prajurit TNI turun langsung membantu membuka lahan.

“Terima kasih banyak, Bapak Tentara. Sekarang kami bisa tanam dan makan dari hasil sendiri. Ini untuk anak-anak kami, supaya mereka kuat dan pintar, ” ujarnya sambil tersenyum lebar di tengah tanah yang baru digarap.

Baginya, prajurit TNI bukan hanya pelindung, tetapi juga “penanam harapan” bagi masa depan generasi muda Papua.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan di Holima. Ia menyebut aksi tersebut sebagai cerminan misi kemanusiaan TNI di tanah Papua.

“Inilah wajah sejati TNI di Papua. Kita tidak hanya berperang melawan ancaman bersenjata, tetapi juga melawan kelaparan dan ketimpangan. Setiap bibit yang ditanam bersama rakyat adalah simbol harapan dan persaudaraan. TNI harus selalu menjadi solusi dan pelindung bagi rakyat di mana pun berada, ” tegas Mayjen TNI Lucky Avianto.

Program “Bakti Bumi” Satgas Yonif 644/Walet Sakti menjadi bukti bahwa kemanunggalan TNI dan rakyat bukan sekadar slogan. Di atas tanah Papua yang subur, mereka menanam lebih dari sekadar bibit pangan mereka menanam harapan, kebersamaan, dan masa depan.

Dari cangkul persaudaraan itu, tumbuh keyakinan baru bahwa ketahanan pangan Papua adalah ketahanan bangsa.

(Lettu Sus/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |