BANDUNG - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam menjaga integritas Kabinet Merah Putih dengan memberikan peringatan tegas sebelum mengambil keputusan penggantian menteri. Ia mengungkapkan bahwa setidaknya tiga kali teguran diberikan kepada menteri yang dinilai melakukan kesalahan, sebelum akhirnya opsi reshuffle diambil.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Prabowo saat memberikan sambutan pada sidang senat terbuka wisuda 521 sarjana UKRI di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu. Ia menekankan bahwa para menteri di bawah kepemimpinannya umumnya adalah individu-individu yang kompeten, namun tak menutup kemungkinan adanya satu atau dua menteri yang 'nakal'.
"Kalau ada satu, dua (menteri) nakal, saya peringati ya kan. Satu kali peringatan masih nakal, masih enggak mau dengar, dua kali peringatan, tiga kali apa boleh buat reshuffle, harus diganti karena demi Negara, bangsa dan rakyat tidak boleh ada rasa kasihan, yang kasihan rakyat Indonesia, " kata Presiden Prabowo dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo memberikan apresiasi tinggi kepada Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Dadan dinilai telah menunjukkan sikap bertanggung jawab dengan mengembalikan anggaran sebesar Rp70 triliun untuk program makan bergizi gratis (MBG). Keputusan ini diambil karena kekhawatiran anggaran tersebut tidak terserap secara optimal hingga akhir tahun.
Prabowo menambahkan, Dadan sebenarnya memiliki opsi untuk memfasilitasi anak buahnya dalam menciptakan berbagai proyek demi menghabiskan anggaran tersebut. Namun, ia memilih jalur yang lebih bijak demi efektivitas penggunaan dana negara.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa terkadang ia justru memberikan alokasi anggaran yang melebihi permintaan para menterinya. Hal ini menunjukkan kesiapannya untuk mendukung program-program yang dianggap penting bagi kemajuan bangsa.
"Boleh tanya menteri-menteri dan anak buah saya kadang-kadang mereka minta, 'Kami butuh anggaran ini Pak. Berapa kau butuh? Saya butuh (Rp) 5T (triliun), saya kasih 10 (triliun)'. Bayangkan kapan ada Presiden kayak begitu, " ujar Prabowo.
Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa ia tidak gentar menghadapi potensi kebencian dari mantan menteri yang diganti. Ia juga tidak mengkhawatirkan ancaman dari pihak-pihak yang berpotensi mendanai aksi unjuk rasa untuk melawannya, termasuk para koruptor.
Ia meyakini penuh dukungan dari rakyat Indonesia akan menjadi kekuatan terbesarnya dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk melawan praktik korupsi yang merugikan negara.
"Saya dikasih peringatan, 'Pak hati-hati loh, Pak. Mereka uangnya banyak, mereka bisa bayar demo.' Enggak ada urusan, yang penting rakyat Indonesia mendukung saya, saya tidak ragu-ragu, " tegas Presiden. (PERS)