Razia Pascalebaran di Lapas Pancur Batu Disorot: Diduga Tidak Transparan, Aktivis dan Media Angkat Bicara

5 hours ago 3

DELI SERDANG – Razia gabungan yang digelar di Lapas Kelas II A Pancur Batu pada Minggu, 14 April 2025 lalu menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Meskipun kegiatan ini diklaim sebagai upaya menjaga kondusivitas pasca-Lebaran, sejumlah pihak menilai pelaksanaannya kurang transparan dan terkesan tertutup.

Kepala Lapas Pancur Batu, Tribowo, menegaskan bahwa razia dilakukan secara menyeluruh dan humanis. “Kami memastikan bahwa lingkungan Lapas tetap kondusif pasca Lebaran. Razia ini dilakukan dengan langkah persuasif agar warga binaan tetap merasa aman dan nyaman. Jangan lupa tetap sopan tapi tegas dalam melaksanakan tugas, ” ujarnya.

Namun pernyataan ini tidak cukup untuk meredam kritik. Aktivis 98, Johan Merdeka, mempertanyakan mengapa razia tidak melibatkan pihak eksternal, termasuk media. “Saya menduga Kepala Lapas tidak transparan. Seharusnya penggeledahan di blok hunian melibatkan pihak terkait dan media, agar tidak menimbulkan kecurigaan adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), ” kata Johan, Senin (21/4/2025).

Johan juga mencurigai adanya pengosongan ruangan sebelum razia dilakukan. “Tidak dijelaskan secara rinci apa saja barang yang ditemukan. Ini menimbulkan pertanyaan besar, ” tambahnya.

Sikap tertutup Lapas Pancur Batu juga mendapat kritik dari Ketua Ikatan Media Online (IWO) Deli Serdang, Edo Tarigan, SH. Ia menyayangkan tidak adanya pelibatan media dalam penggerebekan. “Seharusnya pihak Lapas mengundang setidaknya satu media untuk meliput, agar kegiatan ini tidak menimbulkan opini negatif, ” ujarnya.

Lebih lanjut, Edo juga menyoroti pernyataan Kepala Lapas yang hanya menyebutkan bahwa barang-barang hasil razia telah dicatat dan akan dimusnahkan, tanpa merinci jenis barang yang ditemukan. “Lucu mendengarnya. Seorang Kepala Lapas semestinya bisa lebih transparan dan profesional dalam menyampaikan informasi ke publik, ” tutup Edo.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |