Rosan Roeslani: BPI Danantara Pangkas 77% BUMN, Target Efisiensi Besar-besaran

3 hours ago 2

JAKARTA - Sebuah transformasi besar-besaran tengah disiapkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rencananya, jumlah BUMN yang saat ini membengkak menjadi 1.044 perusahaan akan dipangkas drastis hingga hanya tersisa 230 hingga 240 perusahaan. Ini berarti sekitar 804 entitas, atau 77?ri total BUMN beserta seluruh anak, cucu, dan cicit usahanya, akan menjalani perampingan signifikan.

Kepala Eksekutif Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa jumlah BUMN yang ada saat ini jauh melampaui perkiraan awal. "Sekarang tau gak BUMN ada berapa banyak yang ada di Indonesia? Pertama ada yang bilang 800, sekarang sudah lebih dari 1.044. Kita pikir awalnya juga 800 tapi ternyata dalam kenyataannya ini berkembang terus di 12 sektor mencapai hampir 1.044 pada saat ini, " ujar Rosan Roeslani di Ballroom Kempinski Jakarta, Senin (20/10/2025).

Menurut Rosan, ribuan perusahaan tersebut merupakan hasil dari pembentukan anak usaha BUMN yang tersebar di 12 sektor usaha. Kondisi ini mendorong Danantara untuk melakukan efisiensi demi kinerja yang lebih optimal.

"Nah, oleh sebab itu, kita pun ingin membuat ini efektif, efisien dari seribu. Kita sudah review, mungkin arahnya hanya sampai 230-240 BUMN nantinya, 5 tahun ke depan. Itu memang target dari kami, " ungkapnya.

Upaya konsolidasi yang telah dimulai di bawah kepemimpinan Menteri BUMN sebelumnya, Erick Thohir, dinilai belum cukup. Oleh karena itu, Danantara akan kembali menggenjot efisiensi di tubuh BUMN.

"Buat kita yang paling penting adalah kita konsolidasikan, kita optimalisasi aset, kita create more value, itu kan salah satu tugasnya, ".

Lebih lanjut, Danantara akan memaksimalkan aset BUMN, mengingat sumber pendanaan badan pengelola investasi ini berasal dari dividen BUMN. "Pendanaan kita adalah dari seluruh dividen yang kita terima dari BUMN-BUMN ini. Kalau dulu dikontribusikan kepada Kementerian Keuangan, sekarang bisa reinvest langsung oleh Danantara, " jelasnya.

Dengan target efisiensi ini, Danantara memproyeksikan potensi investasi sebesar Rp 750 triliun dalam lima tahun ke depan. Perhitungan ini didasarkan pada proyeksi dividen BUMN yang diperkirakan mencapai Rp 140-150 triliun per tahun. "Dividen kita kurang lebih itu pada tahun ini kita terima, walaupun kita terima secara bertahap, itu kurang lebih mencapai 140 triliun. 140 triliun. Nah kalau kita bicara kali 5 untuk perhitungan gampang mungkin ya, jadi 150 triliun. Kalau kita kali 5 berarti nilainya berapa? 750 triliun. Itu dalam 5 tahun depan yang kita bisa investasikan, " pungkasnya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |