JAKARTA - Perombakan signifikan terjadi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan dilantiknya sejumlah pejabat eselon 1. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memimpin langsung prosesi pengukuhan ini, menandai babak baru dalam dinamika organisasi kementerian vital tersebut.
Salah satu sorotan utama adalah penunjukan Irjen Pol Yudhiawan Wibisono sebagai Inspektur Jenderal Kementerian ESDM. Ia menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Bambang Suswantono. Keputusan krusial ini secara resmi tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 147/TPA Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kepres yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 September 2025 ini, mengukuhkan penunjukan Yudhiawan.
Yudhiawan Wibisono, yang lahir di Klaten pada 19 Oktober 1967, bukanlah sosok asing di ranah birokrasi pemerintahan. Dikenal sebagai perwira tinggi Polri, ia sebelumnya telah mengemban amanah sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Kesehatan RI sejak 12 Maret 2025. Jejak kariernya juga mencakup posisi penting sebagai Kapolda Sulawesi Selatan pada tahun 2024 dan Kapolda Sulawesi Utara pada tahun 2023. Latar belakang pendidikannya yang kuat, ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991, menjadi modal berharga dalam mengemban tugas barunya.
Tak hanya Yudhiawan, pemerintah juga menunjuk dua figur penting lainnya untuk mengisi pos strategis. Ahmad Erani Yustika kini resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, menggantikan Dadan Kusdiana. Sementara itu, Jisman Hutajulu dipercaya menduduki posisi Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM. Sebelumnya, Jisman telah malang melintang di Kementerian ESDM sebagai Direktur Jenderal Ketenagalistrikan.
Dalam pidatonya saat pelantikan yang berlangsung di Kantor Kementerian ESDM pada Rabu (17/9/2025), Menteri Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya pergantian kepemimpinan sebagai langkah penyegaran organisasi. Ia menyampaikan pandangannya bahwa perubahan ini adalah kunci untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas. (PERS)