Rutan Praya Resmikan Tonggak Baru Pembinaan, Akta Pendirian Yayasan Ponpes Darut Taubah Resmi Ditandatangani

2 hours ago 1

lombok Tengah, NTB – Komitmen Rutan Kelas IIB Praya dalam memperkuat pembinaan keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kembali diwujudkan melalui penandatanganan Akta Pendirian Yayasan Pondok Pesantren Darut Taubah. Penandatanganan berlangsung di Kantor Notaris Retno Kusbandin, Selasa (11/11).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Praya, M. Syaripuddin Hazri, didampingi oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan, Selamat Ruadi. Penandatanganan akta tersebut menjadi langkah penting dalam memberikan dasar hukum yang kuat bagi seluruh kegiatan pembinaan keagamaan yang selama ini berjalan di Rutan Praya.

Karutan Praya menegaskan bahwa pendirian Yayasan Pondok Pesantren Darut Taubah merupakan bagian dari upaya menghadirkan pembinaan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.


“Pembinaan keagamaan memiliki peran besar dalam membentuk karakter warga binaan. Dengan adanya yayasan ini, kegiatan dapat dikelola lebih profesional, terukur, dan memiliki ruang untuk berkembang. Ini adalah komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap warga binaan memiliki kesempatan memperbaiki diri, ” ujar Karutan.

Ia juga menambahkan bahwa yayasan ini menjadi wadah yang memungkinkan berbagai kegiatan warga binaan dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan. “Semoga dengan terbitnya akta dari notaris ini nantinya semakin memberikan semangat positif kepada petugas maupun warga binaan, ” tegasnya.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTB, Anak Agung Gde Krisna, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Rutan Praya dalam memformalkan pembinaan keagamaan melalui pendirian yayasan.

“Ini merupakan inovasi yang sangat baik. Dengan legalitas yayasan, pembinaan keagamaan dapat dikembangkan lebih sistematis, profesional, dan membuka kolaborasi yang lebih luas. Kami berharap Yayasan Darut Taubah mampu menjadi pusat pembinaan yang menanamkan nilai kebaikan, meningkatkan kualitas moral, dan mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan lebih siap dan bermartabat, ” ujar Kakanwil.

Menurutnya, penguatan pembinaan spiritual seperti ini adalah bagian penting dari proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang menjadi tujuan utama Pemasyarakatan.(Adb) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |