PAPUA - Di balik kabut pagi pegunungan Papua yang sejuk, sebuah kisah tentang harapan dan kebersamaan lahir dari pertemuan yang sederhana namun bermakna. Personel Pos Bilogai Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan Koops Habema menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang menyentuh hati bersama Pdt. Norbertus, seorang tokoh agama yang disegani, dan dua jemaat cilik yang lugu namun sarat makna. Jum'at 9 Mei 2025.
Dipimpin oleh Sertu Hadi Wiguna, prajurit TNI tak sekadar hadir, tetapi menyapa hati. Dengan langkah penuh kehangatan, mereka mengulurkan tangan persaudaraan, mendengarkan cerita, harapan, dan keresahan masyarakat tanpa seragam yang menciptakan sekat, tapi dengan senyum yang menjembatani perbedaan.
Di lingkungan TK Bilogai, tempat kegiatan ini berlangsung, suasana berubah menjadi ladang kasih dan dialog. Pdt. Norbertus dengan hangat menyambut kedatangan prajurit sebagai saudara, bukan tamu asing. Ia menuturkan betapa kehadiran TNI telah menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat hadir saat dibutuhkan, dan selalu membuka ruang untuk bersama.
“Kami tidak merasa sendiri. TNI selalu ada, mendengar dan menguatkan kami, ” ujar Pdt. Norbertus dengan mata yang berbinar.
Kegiatan Komsos ini bukan sekadar program ia adalah napas dari pendekatan humanis, tempat TNI dan masyarakat berdiri sejajar, saling menguatkan, dan bersama membangun fondasi perdamaian yang berkelanjutan di Tanah Papua.
Menanggapi kegiatan tersebut, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto memberikan apresiasi yang tinggi. “Inilah wajah sejati TNI di Papua. Hadir tidak hanya dengan kekuatan, tetapi dengan cinta dan komitmen untuk menjaga harmoni. Damai tidak ditanam dengan senjata, tetapi dengan hati yang mendengar dan tangan yang merangkul, ” ungkapnya penuh makna.
Di Bilogai, sebuah pesan sederhana namun kuat terpatri: bahwa ketulusan akan selalu menemukan jalannya. Dan di bawah langit Papua yang biru, TNI dan tokoh agama bersatu menyulam masa depan bukan dengan perintah, tetapi dengan cinta, doa, dan pengharapan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono