INTAN JAYA - Di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan di pedalaman Papua, semangat belajar anak-anak Kampung Kendetapa, Distrik Homeyo, tetap menyala. Kali ini, semangat itu semakin hidup berkat kehadiran prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti yang turun langsung membantu tenaga pendidik di SD Inpres Kendetapa, Kamis (6/11/2025).
Tiga personel Satgas TK Kendetapa Serda Abdul Sahputra Bancin, Serda Rafli, dan Pratu Eko Yudha dengan penuh semangat menjadi guru bagi siswa-siswi di sekolah yang kekurangan tenaga pengajar tersebut. Mereka mengajar berbagai mata pelajaran, mulai dari Bahasa Indonesia, Matematika, hingga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Kehadiran prajurit TNI ini disambut hangat oleh para guru dan siswa yang setiap harinya berjuang menuntut ilmu di tengah keterbatasan.
Komandan TK Kendetapa, Kapten Inf Doriman Rajagukguk, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Satgas Yonif 113/Jaya Sakti terhadap dunia pendidikan di wilayah pedalaman.
“Kami tidak hanya bertugas menjaga perbatasan dan keamanan, tetapi juga ingin hadir memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pendidikan adalah kunci masa depan, dan kami bangga bisa membantu anak-anak di Kendetapa untuk terus semangat belajar, ” ujar Kapten Doriman.
Ia menambahkan, kehadiran personelnya di sekolah-sekolah pedalaman juga menjadi bentuk dukungan terhadap guru-guru lokal yang bekerja keras di tengah keterbatasan.
“Kami berkoordinasi dengan para tokoh dan guru setempat agar bisa mengisi kekosongan tenaga pengajar. Harapannya, anak-anak tetap mendapatkan pendidikan yang layak meski di daerah terpencil, ” tambahnya.
Sementara itu, Bapak Markius Selegani (38), guru SD Inpres Kendetapa, mengaku sangat terbantu dengan kepedulian dan kehadiran Satgas.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI yang mau datang dan mengajar di sekolah kami. Mereka tidak hanya mengajar, tapi juga memberi motivasi kepada anak-anak untuk terus belajar dan bermimpi, ” ungkap Markius.
Ia menuturkan, kehadiran Satgas di ruang kelas memberi semangat baru bagi para siswa yang selama ini belajar dengan sarana seadanya.
“Sekolah kami kekurangan guru, meja, kursi, bahkan alat tulis dan buku. Tapi semangat anak-anak luar biasa. Dengan bantuan Satgas, suasana belajar jadi hidup, anak-anak terlihat senang dan bersemangat, ” ujarnya haru.
SD Inpres Kendetapa menampung sekitar 100 siswa dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak. Namun di balik keterbatasan itu, tersimpan semangat besar untuk terus maju dan belajar.
Program “Jaya Sakti Pintar” menjadi bukti bahwa TNI bukan hanya pelindung bangsa, tetapi juga penggerak perubahan sosial di pelosok negeri.
Dengan langkah sederhana namun penuh makna, prajurit Satgas Yonif 113/Jaya Sakti menyalakan lentera ilmu di pedalaman Papua membuktikan bahwa pengabdian tidak selalu tentang senjata, tetapi juga tentang hati dan kepedulian terhadap masa depan anak bangsa. (*)












































