INTAN JAYA - Dalam upaya mempererat hubungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedalaman, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) TK Maya menggelar kegiatan bertajuk“Jaya Sakti Peduli” melalui program Borong Hasil Tani (Bohati) di Kampung Ogeapa dan Ngagemba, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Selasa (4/11/2025).
Dalam kegiatan ini, para prajurit TNI membeli langsung hasil pertanian warga seperti sayur-mayur, buah-buahan, hingga hasil kebun lokal, sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian masyarakat di wilayah terpencil.
Komandan TK Maya, Kapten Inf Farid Makruf, menjelaskan bahwa kegiatan Bohati merupakan salah satu bentuk pendekatan sosial Satgas Jaya Sakti yang bertujuan membantu warga meningkatkan taraf hidup sekaligus memperkuat tali silaturahmi antara TNI dan masyarakat.

“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sebagai sahabat dan mitra masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami berharap ekonomi warga bisa lebih bergairah dan rasa kebersamaan semakin erat, ” ujar Kapten Farid Makruf.
Ia menegaskan, pembinaan teritorial di wilayah Papua Tengah tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga mencakup pemberdayaan masyarakat agar mereka lebih mandiri dan sejahtera.
Sementara itu, Mama Maria (48), salah satu warga Kampung Ogeapa yang turut menjual hasil taninya, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian dan perhatian Satgas terhadap masyarakat kecil di pedalaman.
“Bapak-bapak Satgas datang beli hasil kebun kami tanpa menawar. Sayur dan buah kami habis terjual. Kami senang sekali karena ini membantu keluarga kami, ” tuturnya sambil tersenyum.
Hal senada disampaikan Kepala Kampung Ngagemba, Yonas Wandagau, yang menilai langkah Satgas Yonif 113/JS sebagai bentuk nyata dukungan terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Program seperti ini sangat berarti. Warga jadi semangat menanam karena tahu hasilnya bisa terjual. Satgas benar-benar dekat dengan masyarakat, ” ujarnya.
Kegiatan “Jaya Sakti Peduli” tidak hanya memperkuat perekonomian lokal, tetapi juga menumbuhkan rasa persaudaraan antara TNI dan masyarakat pedalaman. Di tengah keterbatasan akses ekonomi dan logistik, langkah sederhana namun bermakna ini menjadi bukti bahwa TNI hadir bukan sekadar menjaga perbatasan, tetapi juga menumbuhkan harapan di tanah Papua.
(Lettu Supri/AG)












































