LANNY JAYA - Di pelosok Kampung Tumbupur, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, di mana fasilitas pendidikan masih menjadi barang langka, secercah cahaya baru telah menyala. Para prajurit dari Satgas Yonif 408/Suhbrastha (Sbh) yang bertugas di Pos Tumbupur tak hanya menjaga kedaulatan negeri, namun juga merajut asa bagi generasi penerus.
Pada Sabtu (8/11/2025), momen haru tercipta saat mereka membagikan bantuan buku dan alat tulis kepada 20 anak yang menimba ilmu di Sekolah Darurat Tumbupur. Sebuah gestur sederhana namun sarat makna, yang menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam membangkitkan semangat belajar di tengah segala keterbatasan.
Kapten Inf Panca, Komandan Pos Tumbupur, mengungkapkan kedalaman hati para prajurit dalam mengabdikan diri. “Kami hadir bukan sekadar menjaga perbatasan, tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat. Sekolah darurat ini kami bangun dengan cinta, agar anak-anak Tumbupur tak kehilangan haknya untuk belajar. Dengan buku-buku ini, kami ingin menyalakan kembali api semangat mereka, ” ujarnya dengan tulus.
Lebih dari sekadar memberikan bantuan materiil, Satgas Yonif 408/Sbh juga secara rutin hadir mendampingi anak-anak dalam belajar. “Setiap sore, beberapa prajurit kami luangkan waktu untuk mengajar membaca dan berhitung. Kami ingin mereka tumbuh dengan keyakinan diri, merasa tak pernah sendiri dalam perjalanan menuntut ilmu, ” tambah Kapten Panca.
Kehadiran dan kepedulian para prajurit TNI ini disambut hangat dengan rasa syukur oleh Pendeta Paulus Murib, seorang tokoh gereja dan masyarakat Tumbupur. “Selama ini, banyak anak kami terpaksa berhenti sekolah karena ketiadaan guru dan fasilitas memadai. Namun kini, berkat bantuan bapak-bapak TNI, semangat mereka kembali membara. Hati kami terenyuh dan sungguh bersyukur melihat anak-anak kami bersemangat kembali, ” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Pendeta Paulus menambahkan, betapa berharganya bantuan buku dan alat tulis tersebut bagi warga di pedalaman. “Bagi kami di sini, buku adalah harta yang tak ternilai. Bantuan ini bukan hanya sekadar alat untuk belajar, melainkan juga mercusuar harapan baru bagi masa depan anak-anak kami, ” ungkapnya penuh haru.
Kegiatan mulia ini merupakan bagian integral dari program teritorial Satgas Yonif 408/Sbh, yang mengedepankan pembangunan sosial dan pendidikan demi kesejahteraan masyarakat Papua. Wilayah Distrik Kuyawage memang dikenal memiliki tantangan geografis yang berat, menghambat akses terhadap tenaga pengajar dan sarana belajar yang layak.
“Selama masa tugas kami, kami akan terus berupaya memberikan kontribusi positif. Kami percaya, pendidikan adalah kunci utama perubahan. Kami ingin menjadi bagian dari gelombang perubahan itu, ” tegas Kapten Panca, menutup keterangannya dengan keyakinan.
Kini, di antara keindahan alam pegunungan Papua dan kabut pagi yang menyelimuti, tawa riang anak-anak Tumbupur di Sekolah Darurat menjadi melodi harapan. Kehadiran Satgas Yonif 408/Sbh telah memberikan mereka alasan baru untuk bermimpi, membuktikan bahwa di bumi Kuyawage, semangat belajar dan harapan senantiasa menyala. (jurnalis.id)












































