KUYAWAGE, PAPUA - Alang-alang yang menjulang tinggi menutupi landasan Bandara Kuyawage. Rumput liar itu seakan menjadi simbol terhentinya denyut nadi transportasi udara di salah satu distrik terpencil di Lanny Jaya, Papua. Namun pada Rabu (17/9/2025), suasana berubah. Prajurit Satgas Yonif 408/Sbh Pos Kotis Kuyawage bergandengan tangan dengan masyarakat, bahu-membahu membersihkan area bandara.
Kegiatan karya bakti ini bukan sekadar pembersihan fisik, tetapi juga bagian dari perjuangan bersama untuk membuka kembali akses vital masyarakat pedalaman. Bandara Kuyawage diyakini warga sebagai jalur emas untuk keluar dari keterisolasian, memperlancar distribusi logistik, pendidikan, hingga layanan kesehatan.
Bandara sebagai Jalan Masa Depan
Danpos Kuyawage, Lettu Inf Soleh Arifin, menegaskan bahwa gotong royong ini merupakan langkah nyata Satgas mendukung harapan warga.
“Karya bakti ini bukan hanya soal membersihkan alang-alang, tapi juga membersihkan jalan menuju harapan baru masyarakat Kuyawage. Kami siap selalu mendukung demi terwujudnya bandara yang kembali aktif dan bermanfaat bagi masyarakat, ” ujarnya.
Baginya, bandara bukan sekadar infrastruktur transportasi. Ia adalah penopang utama kehidupan di wilayah yang sulit dijangkau lewat jalur darat. Dengan aktifnya bandara, kebutuhan pokok bisa lebih cepat terpenuhi, biaya transportasi berkurang, dan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan meningkat.
Harapan Masyarakat: Terhubung dengan Dunia Luar
Bagi warga Kuyawage, pembersihan bandara membawa makna mendalam. Seperti yang disampaikan oleh Pendeta Prilion, tokoh agama setempat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas Yonif 408 yang hadir gotong royong bersama masyarakat. Bandara ini adalah jalan kami untuk terhubung dengan dunia luar. Semoga dengan usaha bersama, bandara bisa segera aktif kembali sehingga kebutuhan masyarakat dapat lebih mudah terpenuhi, ” ungkapnya dengan penuh harap.
Selama bertahun-tahun, masyarakat Kuyawage harus menghadapi tantangan transportasi yang berat. Jalan darat yang terjal dan panjang membuat perjalanan ke pusat kabupaten memakan waktu berhari-hari. Bandara menjadi satu-satunya solusi efektif agar warga tidak lagi terisolasi.
Gotong Royong yang Menumbuhkan Kepercayaan
Kegiatan karya bakti ini tidak hanya membersihkan alang-alang, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara TNI dan masyarakat. Kebersamaan di lapangan menciptakan rasa percaya yang semakin kuat.
Bagi prajurit Satgas, membantu masyarakat adalah bagian dari tugas mulia menjaga keutuhan wilayah sekaligus merawat kesejahteraan rakyat. Bagi warga, kehadiran TNI menegaskan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi keterbatasan.
Penutup: Jalan Harapan Itu Bernama Kuyawage
Bandara Kuyawage kini perlahan membuka diri kembali. Meski masih membutuhkan perhatian pemerintah untuk operasional penuh, pembersihan ini adalah langkah awal menuju perubahan besar.
Gotong royong Satgas Yonif 408/Sbh dan masyarakat Kuyawage telah menunjukkan bahwa kerja sama mampu menyalakan api harapan. Bandara ini bukan hanya tentang pesawat yang mendarat, melainkan juga tentang masa depan yang lebih cerah bagi generasi Kuyawage.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono