INTAN JAYA - Di tengah dinginnya udara pegunungan dan keterbatasan fasilitas pendidikan di pelosok Papua Tengah, semangat belajar anak-anak Kampung Jalai, Distrik Sugapa, tetap menyala. Semangat itu kian tumbuh ketika prajurit Satgas Yonif 712/Wiratama (WT) datang memberikan motivasi belajar di SD YPPK Jalai, Selasa (4/11/2025).
Dengan penuh kehangatan, para prajurit TNI mengajar dasar membaca dan menulis sambil menyelipkan permainan edukatif yang membuat anak-anak belajar dengan gembira. Meski papan tulis sederhana dan buku terbatas, suasana belajar berubah ceria ketika seragam loreng hadir sebagai sahabat, bukan sekadar penjaga keamanan.
“Kami ingin anak-anak di pelosok Papua ini punya semangat tinggi untuk terus belajar. Pendidikan adalah kunci masa depan mereka. Kami ingin membantu agar mereka bisa membaca, menulis, dan bermimpi lebih besar, ” ujar Dan TK Kampung Jalai, Kapten Inf Abel, yang memimpin kegiatan tersebut.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Satgas Yonif 712/WT dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia di Papua, khususnya di bidang pendidikan dasar. “Kami hadir bukan hanya untuk menjaga wilayah, tapi juga membangun harapan, ” tambahnya.
Keceriaan anak-anak terlihat jelas saat mereka menyebutkan cita-cita mereka dengan lantang: ada yang ingin menjadi dokter, guru, bahkan prajurit TNI. Salah satu siswa kecil dengan polos berkata, “Saya mau jadi guru, supaya bisa ajar teman-teman di kampung.”
Kepala Sekolah SD Jalai, Thomas, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian Satgas.
“Kami sangat bersyukur Bapak-Bapak TNI datang membantu proses belajar. Anak-anak jadi semangat, mereka merasa diperhatikan dan dilindungi. Ini hal yang sangat berharga bagi kami di daerah terpencil, ” ujarnya haru.
Hal senada disampaikan oleh guru SD Jalai, Agustinus, yang menyebut bahwa kehadiran TNI membawa suasana baru di sekolah.
“Anak-anak kami senang sekali bisa belajar bersama Bapak TNI. Mereka jadi lebih berani membaca dan menulis. Semoga kegiatan seperti ini bisa sering dilakukan, ” katanya.
Bagi Satgas Yonif 712/WT, kegiatan ini bukan sekadar mengajar, tetapi membangun jembatan kasih antara TNI dan masyarakat Papua. Pendidikan menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kemandirian, dan cinta tanah air sejak dini.
“Anak-anak Papua adalah masa depan Indonesia. Dengan bekal pendidikan, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan mencintai negerinya, ” tutur Kapten Abel menegaskan.
Langkah kecil namun bermakna ini menunjukkan bahwa kehadiran TNI di Papua bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga untuk menyalakan harapan dan mencerdaskan anak bangsa di pelosok Tanah Cenderawasih.
(Lettu Sus/AG)















































