Satgas Yonif 732/Banau Borong Hasil Tani Warga Julukoma: Dorong Ekonomi Lokal dan Semangat Petani Papua

3 hours ago 3

PUNCAK - Di tengah sejuknya udara pegunungan Beoga, suasana hangat terasa di Kampung Julukoma, Rabu (5/11/2025). Para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Julukoma tak sekadar menjaga keamanan wilayah, tetapi juga hadir sebagai penggerak ekonomi rakyat melalui program inovatif bernama “Rosita” (Borong Hasil Tani).

Dipimpin oleh Serda Gailea, para prajurit mendatangi kebun milik warga untuk membeli hasil panen seperti sayuran dan buah-buahan dengan harga yang pantas. Program ini bertujuan membantu petani yang selama ini kesulitan memasarkan hasil bumi mereka akibat keterbatasan akses transportasi dan pasar di wilayah pegunungan.

Langkah Nyata Satgas untuk Ekonomi Rakyat

Komandan Pos Julukoma, Lettu Inf Dismas, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya soal transaksi jual-beli, melainkan bagian dari komitmen TNI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.

“Kegiatan Rosita ini bukan sekadar membeli hasil tani warga, tapi juga bentuk dukungan moral bagi mereka. Kami ingin menggerakkan ekonomi kampung dan memberikan semangat kepada para petani agar terus produktif, ” jelas Lettu Inf Dismas dengan tegas.

Menurutnya, hasil tani yang dibeli digunakan untuk kebutuhan konsumsi di pos, sehingga manfaatnya langsung dirasakan kedua belah pihak petani dan prajurit.

Petani: “Bapak TNI Bikin Kami Semangat Lagi Berkebun”

Warga Kampung Julukoma menyambut program ini dengan sukacita. Salah satu petani, Mama Napo, tak bisa menyembunyikan rasa harunya saat hasil kebunnya diborong langsung oleh prajurit Satgas.

“Terima kasih banyak, bapak-bapak TNI. Selama ini kami kesulitan jual sayur karena jauh ke pasar. Sekarang kami bisa dapat uang dan anak-anak bisa beli kebutuhan sekolah. Bapak-bapak TNI benar-benar bantu kami, ” ujar Mama Napo sambil tersenyum bahagia.

Program “Rosita” menurutnya telah memberi napas baru bagi petani di Julukoma yang sebelumnya sering merugi karena hasil panen tak terjual.

Menjalin Kedekatan dan Kemandirian

Selain membantu ekonomi masyarakat, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara TNI dan rakyat di wilayah perbatasan. Interaksi hangat dan penuh kekeluargaan antara prajurit dan warga menjadi bukti nyata bahwa kehadiran Satgas bukan sekadar menjaga perbatasan, melainkan juga menumbuhkan harapan dan kemandirian di tanah Papua.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berjalan agar masyarakat merasakan bahwa TNI adalah bagian dari mereka. Kami tumbuh dan bekerja bersama rakyat, ” tutup Lettu Dismas.

Dari Beoga, semangat gotong royong dan kepedulian sosial Satgas Yonif 732/Banau kembali menegaskan satu hal: bahwa menjaga negeri bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan hati yang peduli dan tangan yang membantu.

(Umlkh 27/AG)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |