PUNCAK - Di tengah terbatasnya akses ekonomi masyarakat di pedalaman Papua, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau kembali menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan warga. Melalui program inovatif bertajuk “Rosita” (Borong Hasil Tani), personel Pos Jampul terjun langsung ke kebun warga di Kampung Jampul, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada Kamis (6/11/2025), untuk membeli hasil bumi masyarakat dengan harga layak.
Program “Rosita” ini menjadi jembatan harapan bagi para petani lokal yang selama ini kesulitan menjual hasil panennya karena minimnya akses ke pasar. Dengan semangat pengabdian, personel TNI memborong beragam hasil bumi mulai dari sayur-sayuran segar, buah lokal, hingga umbi-umbian, yang kemudian digunakan untuk kebutuhan dapur pos dan kegiatan sosial Satgas.

“Kami tidak ingin hanya hadir menjaga keamanan, tetapi juga turut membantu masyarakat membangun kemandirian ekonomi. Melalui program Rosita, kami ingin memastikan bahwa hasil kerja keras petani di kampung ini dihargai dengan layak, ” ujar Letda Inf Djemmy, Danpos Jampul Satgas Yonif 732/Banau.
Ia menambahkan bahwa program tersebut merupakan bentuk nyata komitmen TNI dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan dan pedalaman.
“Selama ini banyak warga kesulitan menjual hasil kebun karena jarak pasar jauh dan transportasi sulit. Dengan kami datang langsung, uang hasil panen bisa mereka terima saat itu juga. Ini sederhana, tapi sangat berarti bagi mereka, ” imbuhnya.
Kegiatan ini disambut dengan sukacita oleh masyarakat setempat. Warga terlihat antusias dan bersyukur karena hasil kebun yang selama ini menumpuk kini bisa terjual seluruhnya.
Salah seorang petani, Mama Merry (42), mengungkapkan rasa harunya kepada prajurit Satgas Banau.
“Selama ini kami sering bingung mau jual kemana hasil kebun. Jalannya jauh, ongkos besar. Tapi sekarang bapak-bapak TNI datang sendiri beli langsung di sini. Kami sangat senang dan terima kasih banyak, ” ucapnya sambil tersenyum.
Program “Rosita” yang dijalankan Satgas Yonif 732/Banau bukan hanya sekadar transaksi ekonomi, melainkan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Melalui aksi sederhana namun penuh makna ini, prajurit kembali membuktikan bahwa kehadiran TNI di Papua bukan hanya untuk menjaga kedaulatan, tapi juga menumbuhkan harapan dan kesejahteraan masyarakat pedalaman. (*)







































