Sayur 'Salad' Program Gizi di Barru Dikeluhkan, Orang Tua Siswa: Anak Saya Bilang Tidak Enak

3 weeks ago 12

BARRU – Program pemenuhan gizi untuk siswa di Kabupaten Barru menuai keluhan dari orang tua. Menu sayur yang disajikan dinilai kurang layak konsumsi karena tidak dimasak dengan matang. Salah seorang orang tua siswa mengungkapkan anaknya menolak mengonsumsi wortel yang terlihat masih mentah.


​"Anak saya bilang tidak enak, jadi sayurnya tidak dimakan karena mentah, " ujarnya.


​Apa yang Terjadi?


​Keluhan ini muncul dari orang tua siswa terkait program pemenuhan gizi yang dijalankan pemerintah daerah. Menu yang menjadi sorotan adalah sayuran yang disajikan. Menurut orang tua, sayuran tersebut kurang matang, membuat anak-anak enggan memakannya.


​Siapa yang Bertanggung Jawab?


​Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Tanete Rilau.#001, Muh Syarif samid, membenarkan bahwa pengolahan sayur tidak melalui proses pengukusan. Ia menjelaskan, sayuran hanya disiram air panas sesuai saran dari ahli gizi.


​Mengapa Disajikan Setengah Matang?
​Menurut Nunu, seorang ahli gizi yang terlibat dalam program, konsep sayur yang disajikan menyerupai salad. "Sudah memenuhi standar gizi. Konsepnya salad, jadi hanya setengah matang. Makanya kami cukup siram air panas saja. Biasanya malah hanya direndam air dingin, " jelasnya.


​Syarif Samid menambahkan, pihaknya memantau langsung respons siswa terhadap makanan yang disajikan. "Kalau banyak yang tidak makan, kami juga bisa lihat langsung. Karena memang masih tahap awal, pak, " katanya


​Bagaimana Bahan Lainnya?


​Terkait transparansi bahan pangan, Muh Syarif menegaskan bahwa program ini menggunakan beras premium. "Kami pakai beras premium, " singkatnya.


​Namun, tim media tidak diperkenankan mengambil gambar proses pengolahan makanan di dapur yang berlokasi di Jl. Andi Muis, Kelurahan Lalolang, Kecamatan Tanete Rilau.

Hal ini menimbulkan pertanyaan dan harapan agar tim pengawasan terkait segera melakukan penelusuran untuk memastikan transparansi dan kelayakan dapur tersebut.


​Risiko dan Manfaat Makanan Mentah versus Matang


​Penelitian menunjukkan bahwa sayuran mentah berisiko mengandung kontaminasi mikroorganisme patogen dan residu kimia seperti pestisida. Sementara itu, memasak dapat meningkatkan nilai nutrisi tertentu, seperti antioksidan lycopene pada tomat dan beta-karoten pada wortel.

Memasak juga membuat makanan lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh, serta meningkatkan nilai energi bersih.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |