Semangat Tuanku Imam Bonjol Membara, Pasaman Kobarkan Jiwa Kepahlawanan!

1 hour ago 2

Pasaman – Semangat Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November selalu menghadirkan nuansa berbeda bagi masyarakat Kabupaten Pasaman. Bukan tanpa alasan, daerah di ujung utara Sumatera Barat ini merupakan tanah kelahiran salah satu pahlawan besar bangsa, Tuanku Imam Bonjol, sosok ulama dan pejuang gigih dalam melawan penjajahan Belanda.

Tuanku Imam Bonjol dikenal sebagai pemimpin kaum Paderi yang berjuang untuk memurnikan ajaran Islam sekaligus menyatukan kaum Paderi dan kaum adat dalam menghadapi kolonial Belanda. Semangat perjuangannya tak lekang oleh waktu, menjadi inspirasi abadi bagi generasi penerus, khususnya masyarakat Pasaman.

Meski akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh Belanda ke Sukabumi, Ambon, hingga Manado—tempat ia wafat pada 6 November 1864—nama besar Tuanku Imam Bonjol tetap harum dan terpatri dalam sejarah perjuangan bangsa. Bagi masyarakat Pasaman, memperingati Hari Pahlawan juga berarti mengenang sosok sesepuh mereka, sang Tuanku nan gagah berani.

Peringatan Hari Pahlawan tahun 2025 di Kabupaten Pasaman digelar dengan upacara khidmat di halaman Kantor Bupati Pasaman, Lubuk Sikaping, pada Senin (10/11/2025). Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Pasaman, Welly Suhery, dan dihadiri oleh Wakil Bupati, unsur Forkopimda, Sekda, kepala OPD, ASN, instansi vertikal, BUMN, BUMD, TNI/Polri, pelajar, mahasiswa, veteran, dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Bupati Welly Suhery membacakan sambutan tertulis Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang menekankan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang yang dilandasi kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan.

“Para pahlawan bangsa bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini. Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Papua — mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini, ” ujar Welly membacakan pesan Menteri Sosial.

Menteri Sosial juga mengingatkan tiga nilai utama yang patut diteladani dari para pahlawan bangsa: kesabaran, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan.

“Perjuangan masa kini tidak lagi dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama — membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan, ” tambahnya.

Peringatan Hari Pahlawan di Pasaman tahun ini bukan hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga momentum untuk menyulut kembali semangat juang Tuanku Imam Bonjol di hati masyarakat. Nilai-nilai kepahlawanan seperti keberanian, keikhlasan, dan cinta tanah air diharapkan terus hidup dan menginspirasi generasi muda Pasaman dalam membangun daerah dan bangsa.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |