Sukabumi – Di tengah lumpur dan puing bangunan sekolah yang rusak akibat banjir bandang, seorang siswi SD di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, mencuri perhatian. Bocah bernama Kanaya (9) itu tak kuasa menahan sedih saat menceritakan nasib seragam sekolahnya yang ikut hanyut bersama air bah beberapa hari lalu.
Kisah pilu itu terungkap saat Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, berkunjung ke lokasi bencana untuk meninjau kondisi warga dan fasilitas pendidikan yang rusak. Di sela-sela kunjungan, Kanaya dengan polos menceritakan bahwa semua perlengkapan sekolahnya lenyap tersapu banjir.
“Seragamnya nggak ada lagi, hanyut semua waktu air datang. Sekarang saya sekolah pakai baju biasa, ” ucap Kanaya lirih sambil menunduk.
Budi yang mendengarkan langsung terlihat terenyuh. Ia menenangkan Kanaya dan berjanji akan membantu memenuhi kembali kebutuhan anak-anak sekolah yang terdampak bencana.
“Kami merasa prihatin. Banyak anak-anak seperti Kanaya yang kehilangan seragam dan alat belajar. DPRD bersama pemerintah daerah akan segera menyalurkan bantuan agar proses belajar bisa kembali normal, ” kata Budi.
Selain menyerahkan bantuan logistik dan perlengkapan sekolah, Budi juga memastikan bahwa perbaikan fasilitas pendidikan menjadi prioritas utama pascabencana. Ia mengatakan, Pemkab Sukabumi telah menyiapkan langkah cepat untuk menata kembali bangunan sekolah dan menyalurkan perlengkapan belajar bagi para siswa.
“Kami dorong agar dinas terkait bergerak cepat. Anak-anak tidak boleh kehilangan semangat belajar hanya karena bencana, ” ujarnya.
Banjir bandang yang melanda wilayah Cisolok beberapa hari lalu menyebabkan puluhan rumah dan sekolah rusak parah.
Sejumlah warga terpaksa mengungsi karena rumahnya tertimbun lumpur. Meski begitu, semangat warga untuk bangkit terlihat jelas, terutama dari anak-anak yang tetap bersekolah di lokasi darurat.
Budi menambahkan, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengupayakan pembangunan tanggul baru guna mencegah banjir susulan.
“Selain bantuan pendidikan, kami ingin memastikan perbaikan infrastruktur agar kejadian serupa tidak terulang, ” ungkapnya.
Di akhir kunjungan, Budi memberikan dukungan moral kepada para siswa dan guru. Ia berharap, anak-anak seperti Kanaya bisa kembali tersenyum dan menatap masa depan dengan semangat baru.
“Bencana boleh datang, tapi semangat belajar tidak boleh padam, ” tutupnya.















































