Sidak SPBU Pasuruan: Antisipasi BBM 'Brebet', Temuan Bau Aneh Pertalite

9 hours ago 2

PASURUAN - Menindaklanjuti keluhan masyarakat tentang fenomena kendaraan roda dua yang mengalami 'brebet' setelah mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Polres Pasuruan dan DPRD kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada Minggu (2/11/2025) malam. Langkah ini diambil demi memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang disalurkan kepada masyarakat.

Sidak kali ini menyasar empat SPBU strategis di wilayah Kabupaten Pasuruan. Lokasi yang diperiksa meliputi SPBU 54.671.21 di Candi Jawi, Kecamatan Prigen; SPBU 54.671.06 di Kasri, Kecamatan Pandaan; SPBU 54.671.37 di Gamekan Plintahan, Kecamatan Pandaan; serta SPBU 54.671.26 di Kuti, Kecamatan Pandaan. Kehadiran wakil rakyat, seperti Ketua Komisi II Agus Setya Wardana dan Ketua Komisi IV Andri Wahyudi, beserta anggota dewan lainnya, menunjukkan keseriusan dalam pengawasan ini.

Turut mendampingi dalam rombongan sidak adalah Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, Mita Kristiani, serta tim Unit Tipidter Polres Pasuruan. Mita Kristiani menjelaskan bahwa sidak ini merupakan respons langsung terhadap isu dugaan kontaminasi pada BBM jenis Pertalite yang beredar di Pasuruan.

Dalam pemeriksaan, tim sidak menerapkan dua metode krusial. Pertama, uji kualitas yang meliputi pengukuran densitas BBM dan penggunaan deep stick atau tongkat duga. Metode ini bertujuan untuk memastikan tidak ada campuran air dalam Pertalite. Kedua, uji kuantitas menggunakan alat ukur bejana dan gelas ukur untuk memverifikasi takaran BBM yang diberikan.

"Jadi pada tongkat duga ini kita lumuri dengan pasta kemudian kita masukkan ke dalam tangki pengisian BBM. Kalau sampai berubah warna pada pasta itu, berarti ada campuran dalam BBM pertalite, " jelas Mita Kristiani mengenai cara kerja uji kualitas.

Hasil dari pemeriksaan kualitas Pertalite di tiga SPBU (Candi Jawi, Kasri, dan Gamekan Plintahan) dinyatakan asli dan tidak tercampur dengan air maupun zat lain. Demikian pula, uji kuantitas menunjukkan kesesuaian dengan standar tanpa penyimpangan yang berarti.

Namun, ditemukan catatan khusus pada SPBU 54.671.26 – SPBU Kuti, Kecamatan Pandaan. Salah satu mesin dispenser di SPBU ini memerlukan tera ulang. "Karena tera sudah hampir habis masa berlaku pada Desember 2025 akan habis, dan terjadwal rutin akan dilakukan tera oleh bidang metrologi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, " imbuh Mita.

Di sisi lain, Andri Wahyudi menyampaikan adanya temuan yang patut menjadi perhatian serius. Meskipun hasil monitoring dan pemeriksaan tidak menunjukkan kejanggalan teknis, aroma Pertalite di salah satu SPBU tercium sangat menyengat, menyerupai bau lumpur Lapindo. Pengalaman mencium bau yang tidak biasa ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

"Baunya agak berbeda, bahkan petugas SPBU bilang seperti bau lumpur Lapindo. Dari situ, kami minta uji lab agar kita bisa tahu hasilnya seperti apa. Karena baunya ini beda dengan Pertalite biasanya, " tegas Andri Wahyudi, menekankan perlunya uji laboratorium untuk mengonfirmasi kandungan BBM tersebut.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |