"Signal Reach Program" yang Dijalankan ZTE Raih WSIS 2025 Champion Award

Penghargaan ini tak hanya membuktikan inovasi berkelanjutan ZTE di sektor teknologi digital, namun juga kiprah ZTE dalam membuat tolok ukur baru, serta pengaruh ZTE dalam meningkatkan inklusi digital dan pembangunan berkelanjutan di dunia.

WSIS digelar oleh sejumlah lembaga berpengaruh, yakni International Telecommunication Union (ITU), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Development Programme (UNDP), dan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). WSIS mendorong pembangunan berkelanjutan di tengah masyarakat informasi dunia lewat teknologi informasi dan komunikasi (TIK). WSIS Champion Award, salah satu kategori utama di ajang tersebut, diberikan kepada sejumlah program terbaik yang mengungguli ribuan program lain yang telah didaftarkan. Maka, program-program ini menjadi praktik terbaik seputar pemanfaatan TIK dengan tujuan meningkatkan mata pencaharian masyarakat.

ZTE menjalankan "Signal Reach Program" dengan konsep-konsep utama, yakni "konektivitas yang sangat cepat, energi hijau, dan inklusi". Lewat inisiatif ini, ZTE menjawab tantangan infrastruktur digital yang belum memadai di wilayah pelosok di Afrika dengan menyediakan solusi terpadu—mulai dari base station hingga layanan terminal. Tim "Signal Reach Program" secara inovatif memadukan teknologi base station modular dengan sistem tenaga surya untuk membangun base station EcoSite hanya dalam waktu tujuh hari. Fasilitas base station tersebut menggunakan teknologi 2TR Tri-band UBR yang dikembangkan ZTE. Berkat teknologi ini, ZTE menghemat biaya jangkauan jaringan sebesar 70%, serta meningkatkan efisiensi ekspansi jaringan hingga 60% melalui desain pemutakhiran satu langkah.

Dengan memakai solusi EcoEnergy, "Signal Reach Program" menjaga pasokan energi hijau yang stabil dan andal di wilayah-wilayah pelosok, serta semakin mengoptimalkan penggunaan energi lewat perangkat lunak manajemen iEnergy. Langkah ini memangkas biaya operasional dan meningkatkan keberlanjutan sistem. Ketika diterapkan di Liberia, "Signal Reach Program" berhasil membangun 128 base station dalam tiga bulan, serta menghadirkan layanan komunikasi seluler yang stabil untuk lebih dari 580.000 pengguna di wilayah pedesaan.

"Signal Reach Program" tidak hanya memopulerkan teknologi digital, namun juga mendorong keberagaman budaya. Dengan menyediakan konektivitas digital yang stabil dan andal di wilayah pelosok di Afrika, "Signal Reach Program" mempermudah integrasi masyarakat setempat dengan masyarakat informasi dunia, membina sikap saling memahami antara kebudayaan yang berbeda, serta meningkatkan keberagaman kultural di Afrika.

Di WSIS+20 High-Level Event, Summer Chen, Vice President, ZTE, turut berpartisipasi dalam sesi Partner2Connect (P2C). Di sesi ini, dia memaparkan bahwa ZTE merasa bangga menjadi Pemenang P2C pertama yang diakui ITU, terutama atas kiprah ZTE dalam mendorong digitalisasi global. Menurut Chen, ZTE semakin berkomitmen mempercepat transformasi digital dan mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.

ZTE akan terus mempercepat pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan, mendukung digitalisasi global, serta memberdayakan masyarakat di seluruh dunia melalui teknologi inklusif dan inovatif.

Informasi selengkapnya tentang "Signal Reach Program":
https://www.youtube.com/watch?v=9mVmOb9mDYU

Informasi selengkapnya tentang komitmen ZTE pada P2C Digital Coalition yang digagas ITU:
https://www.zte.com.cn/global/about/sustainability/ESG-our-initiatives-meaningful-connectivity-itu-p2c-digital-coalition-champion.html

NARAHUBUNG MEDIA:
ZTE Corporation
Communications
Surel: [email protected] 

SOURCE ZTE Corporation