STEVEN SIM: MALAYSIA UNTUK PERTAMA KALINYA BUKA KESEMPATAN BAGI SELURUH WARGA DI NEGARA-NEGARA ASEAN YANG INGIN BERGABUNG DALAM NATIONAL TRAINING WEEK

4 days ago 4

KUALA LUMPUR, Malaysia, 29 Mei 2025 /PRNewswire/ -- Salah satu langkah penting yang diambil sebagai Ketua ASEAN, Malaysia untuk pertama kalinya membuka kesempatan bagi seluruh warga di negara-negara ASEAN yang ingin bergabung dalam program unggulan National Training Week (NTW). Melalui NTW, Malaysia menyediakan lebih dari 65.000 pelatihan gratis di dalam negeri dan pelatihan virtual pada 14-21 Juni 2025.

The Honourable Mr Steven Sim Chee Keong, Minister of Human Resources Malaysia (KESUMA) delivering his officiating speech.

The Honourable Mr Steven Sim Chee Keong, Minister of Human Resources Malaysia (KESUMA) delivering his officiating speech.

Pengumuman ini disampaikan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia YB Steven Sim Chee Keong dalam acara ASEAN Human Capital Development Investment Symposium (AHCDIS) di Kuala Lumpur. NTW 2025 merupakan program unggulan ASEAN Year of Skills (AYOS) yang digagas Malaysia. AYOS menjadi bentuk komitmen selama satu tahun dalam bidang pengembangan SDM regional.

NTW tahun ini segera menjadi program peningkatan keahlian terbesar dan paling inklusif di ASEAN. NTW menawarkan akses pelatihan gratis dalam bidang AI, transformasi digital, teknologi hijau, kepemimpinan, dan keahlian intrapersonal (soft skills). Didukung sejumlah perusahaan global dan regional, seperti Microsoft, Udemy, Awantec, Alibaba Cloud, serta penyedia layanan asal Malaysia, NTW dikelola oleh Human Resource Development Corporation (HRD Corp).

"Untuk pertama kalinya, kami membuka kesempatan untuk negara-negara lain yang ingin bergabung dalam program pelatihan bermutu tinggi ini. Program NTW adalah investasi Malaysia untuk ASEAN--serta, sumber daya manusia," ujar YB Steven Sim. "Malaysia ingin membangun ASEAN sebagai wilayah yang menguasai keterampilan kerja terbaik di dunia melalui kerja sama yang lebih luas dan positif."

NTW 2025 ingin melibatkan minimum lima juta peserta dari ASEAN dengan nilai lebih dari USD 600 juta (RM 2,5 miliar). Program ini juga mencerminkan pengaruh Malaysia yang semakin kuat sebagai negara yang memimpin program pelatihan dan pengembangan SDM regional. NTW 2025 mengawali rangkaian kegiatan AYOS lain, seperti ASEAN Training Market Conference (Juli), ASEAN TVET Conference (Agustus), dan Global Skills Forum (Oktober). Puncak dari rangkaian kegiatan AYOS adalah ASEAN Forum of Manpower Ministers for Human Capital Development.

Menurut YB Steven Sim, status ASEAN harus beralih dari basis produksi menjadi mesin inovasi yang didukung SDM, kemitraan, dan prinsip positif. "Kesuksesan kita dalam jangka panjang terletak pada peran industri-industri digital dan ramah lingkungan yang bernilai tambah tinggi pada masa depan," jelasnya.

Kepemimpinan Malaysia di tingkat regional turut mendapat pujian dari para pemangku kepentingan ASEAN. Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn ikut memuji kiprah Malaysia: "Malaysia telah menjalankan sebuah inisiatif visioner yang melambangkan komitmen bersama kami untuk berinvestasi pada SDM--landasan penting di balik pertumbuhan dan daya tahan ASEAN."

Senada dengan hal ini, Director, ILO, Asia Timur dan Asia Tenggara, Xiaoyan Qian, menekankan, program pengembangan keahlian kerja harus terintegrasi dengan kebijakan lapangan pekerjaan dan ekonomi yang lebih luas. "Koherensi kebijakan tersebut sangat penting untuk mempersiapkan SDM ASEAN dalam menghadapi dunia kerja yang semakin cepat berkembang," katanya.

Selama dua hari, HRD Corp menjadi tuan rumah AHCDIS dalam arahan Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia (KESUMA). AHCDIS diikuti lebih dari 300 peserta di ASEAN dengan tema ""Investment in Human Capital, Sustainable Financing, Public-Private Partnerships and Social Inclusion" (Investasi SDM, Pembiayaan Berkelanjutan, Kemitraan Publik-Swasta, serta Inklusi Sosial).

Menurut Datuk Abu Huraira Abu Yazid, Chairman, HRD Corp, AHCDIS menjadi sarana regional untuk berbagi tentang praktik terbaik, serta mendorong investasi SDM dalam jangka panjang. "AHCDIS mencari solusi-solusi praktis yang menentukan arah kebijakan masa depan," ujarnya.

Para peserta AHCDIS berasal dari perwakilan senior KESUMA, HRD Corp, Sekretariat ASEAN, dan sejumlah pemimpin AYOS 2025. Hasil pembahasan AHCDIS akan menentukan pendekatan regional seputar pengembangan SDM yang menopang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kemakmuran bersama.

Informasi selengkapnya tentang AYOS 2025, AHCDIS, dan NTW:

https://aseanyearofskills.org 

https://www.nationaltrainingweek.gov.my

SOURCE Human Resource Development Corporation

Read Entire Article
Karya | Politics | | |