Tentara di Ujung Negeri, Dokter Tanpa Seragam Putih: Satgas Yonif 1 Marinir Obati Warga Perbatasan Papua

4 days ago 4

YAHUKIMO - Di tengah belantara yang jauh dari fasilitas medis, ada tangan-tangan kokoh yang sigap merawat luka, menyeka keringat, dan membagikan obat bukan milik dokter, melainkan prajurit TNI. Inilah wajah kemanusiaan dari Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir, yang hadir sebagai harapan baru bagi masyarakat perbatasan Papua.

Rabu (17/06/2025), Pos Marinir di Kampung Logpon, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, disambangi warga anak-anak hingga orang dewasa yang membutuhkan pertolongan medis. Jarak ke rumah sakit terlalu jauh, tetapi harapan tak pernah benar-benar hilang, selama TNI ada di sana.

TNI yang Menjadi Harapan Hidup

Tanpa protokol rumit, warga disambut dengan hangat oleh personel kesehatan Satgas. Luka-luka diobati, demam anak-anak ditangani, dan senyum pun merekah. Lebih dari sekadar memberi obat, Satgas Yonif 1 Marinir memberikan rasa aman dan kepedulian yang tulus.

“Kami tidak hanya bertugas menjaga perbatasan, tapi juga memastikan masyarakat tetap sehat dan bisa menjalani hidup dengan layak, ” ujar Dansatgas Letkol Marinir Siswanto.

Tak hanya menunggu di pos, personel TNI bahkan melaksanakan Kesehatan Keliling (Kesling), menyambangi rumah-rumah warga di kampung sekitar untuk memastikan tidak ada yang terabaikan.

Pelayanan yang Menyentuh, Bukan Sekadar Prosedural

Tugas kesehatan yang dilakukan Satgas Yonif 1 Marinir adalah bentuk nyata dari pengabdian yang melampaui batas seragam dan pangkat. Mereka bukan sekadar aparat, tapi juga teman, saudara, dan pelindung masyarakat.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, menegaskan bahwa keberadaan TNI di Papua bukan semata tugas militer.

“TNI hadir bukan hanya menjaga tapal batas, tapi juga menjadi bagian dari kehidupan rakyat. Kemanusiaan menjadi bagian dari pengabdian kami, ” tegasnya.

Menjawab Keterbatasan, Mengobati dengan Ketulusan

Di daerah yang akses kesehatannya terbatas, kehadiran Satgas menjadi penyambung nyawa. Tindakan kecil seperti memberikan salep, mengompres demam, hingga menyampaikan edukasi kesehatan adalah upaya besar untuk mengangkat kualitas hidup masyarakat Papua.

Penutup: Seragam Loreng yang Jadi Penyelamat

Apa yang dilakukan Satgas Yonif 1 Marinir bukan hanya misi militer, tapi juga misi kemanusiaan. Mereka adalah penjaga batas yang juga menjadi penjaga harapan.

Di tengah hutan Papua, tentara menjadi dokter, pelindung, sekaligus saudara. Dan di balik tebalnya kabut perbatasan, masih ada cahaya kemanusiaan yang menyala dari tenda pos TNI.

(Pen Satgas Yonif 1 Marinir)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |