Terbukti Ilmiah, 10 Cara Membesarkan Anak agar Pintar

6 days ago 9
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sampai saat ini masih banyak orang tua yang berpikir bahwa kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi menjadi faktor penentu seorang anak cerdas dan sukses di masa depan. Padahal, sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar.

Agar anak menjadi cerdas dan sehat tentunya ada peran besar orang tua yang amat dibutuhkan. Hal yang lebih penting adalah orang tua perlu lebih berfokus pada proses pertumbuhan anak.

Melansir Time, berikut 10 hal menurut sains yang bisa dilakukan oleh para orang tua agar anaknya tumbuh cerdas dan sehat.

1. Pastikan anak aktif secara fisik

Meningkatkan aktivitas fisik anak-anak memiliki pengaruh positif terhadap konsentrasi, ingatan, dan perilaku mereka di kelas. Faktanya, aktivitas di luar ruangan yang membuat anak-anak bergerak, meski tidak sampai berkeringat, dapat meningkatkan kecerdasan, kreativitas, konsentrasi, dan keterampilan perencanaan mereka.

Olahraga memengaruhi otak dengan membangun koneksi saraf yang membentuk ingatan dan fungsi eksekutif bagian otak yang membantu anak merencanakan dan mengarahkan tindakan mereka. Mereka membutuhkan ini di sekolah untuk mengendalikan mood, mengatur pekerjaan rumah, dan kemudian, tentu saja, menyelesaikan tugas sekolah.

2. Pelajaran musik

Penelitian menunjukkan bahwa pelajaran musik membuat anak lebih pintar.

Sebuah studi mengamati anak-anak dalam kelompok musik. Mereka menunjukkan peningkatan IQ yang lebih besar dibanding anak yang tidak ikut kegiatan musik. Efeknya memang relatif kecil, tetapi perbedaan tersebut terlihat di seluruh subtes IQ, skor indeks, dan ukuran prestasi akademik standar.

Semakin banyak penelitian menemukan pelatihan musik memberi siswa keuntungan belajar di kelas.

Bahkan, efek positif musik juga bisa dirasakan orang tua. Sebuah studi Universitas Northwestern menemukan bahwa pelatihan musik dapat bermanfaat bagi orang tua, dengan mengimbangi beberapa efek penuaan yang merusak.

3. Jangan membaca untuk anak Anda, bacalah bersama mereka

Jangan biarkan anak Anda hanya menatap gambar di buku saat Anda membaca. Perhatikan kata-katanya.

Membaca bersama mereka, bukan untuk mereka. Penelitian menunjukkan itu membantu membangun keterampilan membaca anak karena hal orang tua memberi perhatian khusus pada pengembangan keterampilan dan strategi membaca anak.

Dengan demikian, membaca buku bersama merupakan sarana yang efektif untuk mempromosikan kemampuan literasi dini, bahkan bagi anak-anak yang kurang beruntung.

4. Kurang tidur bikin anak bodoh

Kurang tidur selama satu jam setara dengan [hilangnya] pematangan dan perkembangan kognitif selama dua tahun. Ada korelasi antara nilai dan jumlah rata-rata tidur.

Ada korelasi antara cukup tidur dengan kecerdasan. Remaja yang mendapat nilai A rata-rata tidur sekitar 15 menit lebih lama daripada siswa dengan nilai B.

5. IQ tidak banyak berpengaruh tanpa disiplin diri

Disiplin diri mengalahkan IQ dalam memprediksi siapa yang akan sukses dalam hidup. Banyak penelitian menunjukkan bahwa ketekunan adalah satu-satunya faktor yang paling penting untuk kesuksesan individu.

Siswa yang menunjukkan ketekunan lebih berpeluang memperoleh nilai lebih tinggi di kelas. "Remaja yang memiliki disiplin tinggi mengungguli rekan-rekan mereka yang lebih impulsif pada setiap variabel kinerja akademik," tulis para peneliti.

Disiplin diri lebih menentukan prestasi akademik daripada IQ.

6. Belajar adalah proses aktif

Belajar adalah sebuah proses yang aktif, bukan pasif. Otak kita berevolusi untuk belajar dengan melakukan sesuatu, bukan dengan mendengar sesuatu. Jika Anda ingin, misalnya, menghafal satu halaman, lebih baik menghabiskan 30 persen waktu untuk membacanya, dan 70 persen waktu sisanya untuk menguji diri Anda akan hafalan itu.

7. Konsumsi makanan sehat

Penelitian menunjukkan makanan yang dikonsumsi memiliki pengaruh terhadap nilai anak-anak.

Makanan tinggi karbohidrat, serat tinggi, dan lambat dicerna seperti oatmeal adalah yang terbaik, menurut penelitian.

Sebanyak 16 mahasiswa diuji mengenai ketangkasan dan kecepatan berpikir. Kemudian mereka diberi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat selama lima hari. Hasilnya, ketika diuji lagi, kinerja otak mereka menurun.

8. Anak yang bahagia adalah anak yang sukses

Anak-anak yang lebih bahagia cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang sukses dan berprestasi.

Rata-rata, orang yang bahagia lebih sukses daripada orang yang tidak bahagia baik dalam pekerjaan maupun cinta. Mereka mendapatkan testimoni kinerja yang lebih baik, memiliki pekerjaan yang lebih bergengsi, dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Mereka lebih mungkin menikah, dan sekali menikah, mereka lebih puas dengan pernikahan mereka.

Lalu, apa kunci membesarkan anak yang bahagia? Jadilah orang tua yang bahagia.

9. Teman sebaya dan lingkungan

Genetik Anda dan pasangan memiliki pengaruh besar pada anak-anak Anda. Namun yang terpenting adalah lingkungan anak Anda.

Tinggal di lingkungan yang sehat, pergi ke sekolah yang bagus dan memastikan anak Anda bergaul dengan anak yang baik dapat membuat perbedaan besar.

10. Percayalah pada anak

Seringkali orang tua meragukan kemampuan sang anak. Hal ini bisa jadi belenggu untuk Anda dalam mendidik mereka.

Anda jadi terkesan menahan mereka untuk berkembang. Akhirnya, anak jadi merasa tak percaya diri ketika melakukan sesuatu. Impian untuk mereka meraih kesuksesan pun akan sirna.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Panen Hujatan Swifties, Billboard Minta Maaf ke Taylor Swift

Next Article Wajib Ajarkan 7 Skill Ini Kalau Mau Punya Anak Sukses

Read Entire Article
Karya | Politics | | |