SOLOK SELATAN — Dalam upaya memperkuat stabilitas sosial dan menjaga kerukunan umat beragama, Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Solok Selatan terus aktif melakukan pemantauan serta pembinaan lintas sektor. Tim ini menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi potensi konflik keagamaan, intoleransi, hingga penyebaran paham radikal.
Tim Pakem Solok Selatan terdiri dari unsur Kejaksaan Negeri, Polres, Kesra, Kesbangpol, Kementerian Agama, MUI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), TNI-Polri, hingga media. Kolaborasi multipihak ini dinilai efektif dalam menjaga kondusivitas antarumat beragama di daerah tersebut.
Kasi Intelijen Kejari Solok Selatan, A. Sahputra, menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap isu-isu nasional yang bisa berdampak lokal. “Beberapa kejadian seperti insiden di rumah doa di Padang serta penangkapan ASN Kemenag di Aceh yang terlibat jaringan terorisme menjadi perhatian serius agar dapat diantisipasi sejak dini, ” ujarnya.
Sementara itu, KBO Intelijen Polres Solok Selatan, Raymundro, memastikan bahwa kondisi rumah ibadah non-Muslim di beberapa titik seperti kawasan Tenaga Kerja Asing (TKA), Mitra Kerinci, dan Sikinjang saat ini dalam keadaan aman dan kondusif.
Kepala KUA Sangir, Hafizh Aulia Rahman, menggarisbawahi peran penting penyuluh agama sebagai perekat masyarakat. “Dialog lintas agama dan pembinaan rutin menjadi langkah konkret yang terus kami lakukan. Penting bagi kita semua untuk tidak terlalu sensitif dan tetap saling menghormati dalam berinteraksi, ” katanya.
Kepala Kemenag Solok Selatan, Fitriyoni, menegaskan bahwa monitoring terus dilakukan di tempat-tempat ibadah minoritas, khususnya di wilayah Sangir dan sekitarnya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial. “Jangan sampai termakan hoaks yang bisa memicu kesalahpahaman dan konflik, ” pesannya.
Hal senada disampaikan Ketua MUI Solok Selatan, Ali Basri, yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan insiden di Padang sebagai pelajaran bersama. “Kita perlu pendekatan yang menyeluruh, seimbang, dan penuh pengertian dalam menjaga harmoni antarumat beragama, ” katanya.
Dengan komitmen dan kerja sama lintas sektor, Tim Pakem Solok Selatan bertekad menjaga situasi tetap harmonis, damai, toleran, dan aman bagi seluruh masyarakat.