PAPUA - Di balik panorama alam Papua yang memesona, terhampar tantangan nyata dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Di titik inilah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tampil bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, melainkan sebagai pilar utama percepatan pembangunan, mengemban amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020.
Melalui Inpres tersebut, TNI diberi mandat strategis: menjaga stabilitas keamanan, membantu pemerintah daerah dalam penyediaan layanan dasar, serta membangun komunikasi sosial yang inklusif. Ketiga fungsi ini menjadi fondasi kehadiran TNI di Papua, yang kini tak hanya dikenal sebagai aparat militer, tetapi juga sebagai jembatan penghubung harapan rakyat dan negara.
Satuan tugas TNI yang tersebar di berbagai pelosok Papua menjalankan amanah itu dengan totalitas. Mereka hadir di tengah masyarakat bukan dengan senjata semata, tetapi dengan hati, semangat pengabdian, dan aksi nyata.
"Keamanan adalah fondasi penting bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Papua, " tegas Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Mayjen TNI Lucky Avianto. Minggu 18 Mei 2025.
"TNI dan Polri tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga membangun hubungan erat dengan masyarakat melalui pendekatan sosial dan kemanusiaan."
Namun di balik upaya membangun, ancaman masih membayangi. Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang sebelumnya dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus melancarkan aksi kekerasan. Salah satu insiden memilukan terjadi pada Senin, 5 Agustus 2024, saat Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru, tewas dibunuh oleh KSB. Glen merupakan bagian dari pembangunan Papua melalui pekerjaannya sebagai pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service.
Menjawab tragedi ini, TNI dengan cepat melakukan evakuasi jenazah Glen, bersama tenaga kesehatan, guru, dan balita yang berada di wilayah konflik tanpa menunggu permintaan resmi dari keluarga korban atau Pemerintah Selandia Baru. Aksi ini murni menjadi bentuk kepedulian dan nilai kemanusiaan yang diusung oleh TNI.
Tak berhenti di situ, pada 21 September 2024, TNI berhasil membebaskan Kapten Pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens, yang disandera KSB selama berbulan-bulan. Keberhasilan ini membuktikan bahwa TNI memiliki kapasitas, integritas, dan komitmen tinggi dalam melindungi warga, baik dari dalam maupun luar negeri.
TNI terus menegaskan bahwa Papua bukan hanya soal keamanan, tetapi soal masa depan. Melalui kegiatan sosial, bantuan kemanusiaan, pembangunan infrastruktur dasar, hingga penguatan hubungan masyarakat, TNI menanamkan nilai bahwa percepatan pembangunan harus diraih dengan keteguhan, keikhlasan, dan kolaborasi.
Dalam lanskap yang kompleks seperti Papua, peran TNI menjelma sebagai simbol harapan dan jaminan kehadiran negara. Karena sesungguhnya, di tanah Papua, pembangunan bukan hanya soal membangun jalan atau sekolah, tetapi tentang membangun rasa aman, rasa percaya, dan masa depan yang cerah.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono