INTAN JAYA - Keindahan budaya Papua tidak hanya tercermin dalam alamnya yang menakjubkan, tetapi juga dalam keterampilan para mama Papua yang dengan penuh kasih menganyam noken, tas tradisional yang kini menjadi simbol kebudayaan. Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan menunjukkan apresiasinya terhadap kearifan lokal ini dengan melaksanakan kegiatan komunikasi sosial (komsos) berupa pembelian noken karya Mama Maleo Sani di TK Mamba, Kotis Satgas. Senin 2 Juni 2025.
Dipimpin oleh Lettu Arh. Supriono, Pabintal Satgas, sepuluh personel TNI terlibat dalam kegiatan ini. Dengan senyum ramah dan suasana yang penuh keakraban, para prajurit membeli berbagai noken berwarna cerah hasil rajutan tangan Mama Maleo. Kegiatan ini bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan penghargaan atas upaya dan kerja keras mama Papua dalam melestarikan budaya serta mendukung perekonomian keluarga.
"Ini bukan hanya soal membeli barang, tetapi tentang menghargai hasil karya dan perjuangan mama-mama Papua. Noken ini bukan sekadar tas, melainkan simbol kasih, budaya, dan semangat hidup, " ujar Lettu Supriono, mengungkapkan makna mendalam di balik kegiatan tersebut.
Mama Maleo, dengan wajah berseri-seri, menunjukkan hasil rajutannya kepada para prajurit. Warga sekitar yang menyaksikan pun turut bangga, merasakan keakraban yang terjalin antara TNI dan masyarakat. "Saya sangat senang. Tentara di sini tidak hanya datang dengan senjata, tetapi juga membawa kasih. Noken yang saya buat diborong, dan sebagian tentara bahkan masih memesan. Syukur Puji Tuhan, hasil jual noken ini bisa digunakan untuk belanja dan membayar sekolah anak-anak, " ungkap Mama Maleo dengan logat khas Papua yang menghangatkan hati.
Noken, yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, bukan hanya sekadar barang dagangan bagi masyarakat Papua. Ia adalah simbol kerja keras, ketekunan, dan peran perempuan Papua dalam menjaga dan membesarkan keluarga. Melalui pembelian noken ini, Satgas Yonif 500/Sikatan tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan, tetapi juga dalam merawat dan memberdayakan budaya lokal serta ekonomi masyarakat.
"TNI harus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk membangun dan merangkul. Budaya Papua adalah kekayaan bangsa yang harus kita jaga bersama, " tegas Lettu Supriono.
Dengan semangat kebersamaan yang tercermin dalam kegiatan ini, TNI dan rakyat Papua menunjukkan bahwa persatuan dan cinta tanah air tumbuh subur ketika keduanya berjalan bersama dalam damai, kasih sayang, dan saling pengertian.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono