JAYAPURA - Gelombang kecaman terhadap juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, kian deras. Berbagai tokoh masyarakat dan agama di Papua menilai, pernyataan-pernyataan Sebby selama ini tidak lebih dari janji kosong yang justru menjerumuskan rakyat Papua ke dalam penderitaan.
Mereka menegaskan, propaganda yang kerap disuarakan Sebby di media internasional hanyalah narasi menyesatkan yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Alih-alih membawa kesejahteraan, seruan perlawanan bersenjata yang ia gaungkan justru membuat masyarakat sipil menjadi korban teror, pemalakan, hingga pembunuhan yang dilakukan kelompok bersenjata.
Tokoh masyarakat asal Kabupaten Puncak Jaya, Yohanis Wenda, dengan lantang menyebut Sebby sebagai “penipu besar” yang merusak kehidupan rakyat Papua.
“*Sudah cukup rakyat Papua ditipu dengan kata-kata manis. Dia hidup aman di luar negeri, sementara rakyat di kampung yang menanggung derita. Jangan lagi menjerumuskan anak-anak muda dengan propaganda kosong, ” tegas Yohanis, Jumat (19/9/2025).
Nada serupa datang dari tokoh agama di Jayapura, Pdt. Markus Tabuni, yang menilai manipulasi narasi perjuangan yang dilakukan Sebby hanya menciptakan ilusi belaka.
“Sebby selalu bicara tentang kemerdekaan, tapi faktanya banyak warga sipil yang dibunuh oleh OPM. Banyak anak putus sekolah, banyak masyarakat ketakutan. Ini bukan perjuangan, ini penipuan, ” ujarnya dengan nada prihatin.
Para tokoh menilai, tindakan Sebby tidak hanya menyesatkan rakyat Papua, tetapi juga merusak citra Papua di mata nasional maupun internasional. Dengan menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, serta mengajak perlawanan bersenjata, Sebby justru membuat masyarakat Papua selalu dicurigai dan menjadi pihak yang dirugikan.
Seruan masyarakat kini semakin jelas: Sebby harus menghentikan aksi provokatif dan manipulatifnya. Mereka menegaskan bahwa kedamaian hanya akan terwujud bila rakyat Papua tidak lagi dijadikan alat propaganda kelompok bersenjata.
“Sebby harus tahu, rakyat Papua sudah muak. Kami ingin hidup damai, membangun masa depan anak-anak kami tanpa harus mendengar kebohongan dan ancaman. Kalau benar peduli pada rakyat, hentikan penipuan itu sekarang juga, ” tutup Yohanis Wenda dengan tegas.
(APK/Redaksi (JIS)
