BARRU – Pelaksana Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Sulawesi Selatan, yang juga Ketua DPD JNI Barru, Muh. Hasyim Hanis, SE, S. Pd, C.L.E., melayangkan kritik tajam dan penolakan keras terhadap rencana operasi pabrik semen PT Conch di Kabupaten Barru.
Kritik ini tidak hanya menyentuh aspek lingkungan dan persaingan industri, tetapi juga menyoroti komitmen perusahaan asing tersebut terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.
Hasyim, yang juga aktif sebagai Anggota DPP Badan Advokasi Indonesia (BAIN) HAM RI dan bekerja di kantor hukum, menegaskan bahwa kehadiran investasi asing seharusnya membawa manfaat nyata bagi masyarakat Barru, terutama dalam hal ketersediaan lapangan kerja.
"Kami menolak keras operasi PT Conch. Isu lingkungan dan potensi 'kanibalisme' industri semen lokal sudah jelas menjadi ancaman, namun ada satu hal krusial yang harus dijawab tuntas oleh pihak perusahaan, berapa tenaga kerja lokal Barru yang benar-benar akan diserap oleh PT Conch? Berikan data riil dan transparan, bukan sekadar janji-janji, " ujar Hasyim dengan nada tegas.
Menurut Hasyim, jika sebuah pabrik raksasa beroperasi di wilayah Barru namun mayoritas pekerjanya didatangkan dari luar, maka investasi tersebut hanya akan meninggalkan polusi dan kerusakan lingkungan, tanpa memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengurangan pengangguran di daerah.
"Barru bukan tempat pembuangan limbah industri atau sekadar lokasi operasi yang dikuasai oleh kepentingan asing. Sebagai aktivis pers dan hukum, kami akan terus mengawal persoalan ini. Pemerintah daerah harus memastikan bahwa izin-izin yang diajukan tidak melangkahi hak-hak masyarakat dan harus berani menagih janji PT Conch terkait prioritas tenaga kerja lokal, " tambahnya.
Penolakan ini semakin memperkuat suara masyarakat Barru dan sejumlah aktivis yang sebelumnya telah menyuarakan kekhawatiran serupa, terutama terkait dampak lingkungan, persaingan usaha dengan PT Semen Tonasa dan PT Bosowa, serta potensi PHK di industri lokal jika Semen Conch beroperasi.
Hasyim menekankan, keberadaan PT Conch berpotensi memicu dampak sosial yang berbahaya jika industri semen lokal terganggu dan memicu pemutusan hubungan kerja.
"Kami tidak menolak investasi, tetapi menolak investasi yang merusak lingkungan dan tidak memihak pada kepentingan masyarakat Barru. Prioritas utama adalah keselamatan lingkungan hidup dan stabilitas ekonomi domestik, " pungkasnya.















































