Tugu Persaudaraan Kisor: Simbol Kebersamaan Marinir dan Warga Papua

1 hour ago 1

PAPUA BARAT DAYA - Di jantung pedalaman Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya, sebuah monumen sederhana namun penuh makna telah berdiri, menandai eratnya jalinan persaudaraan antara prajurit TNI dan masyarakat setempat. Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY bersama warga Kampung Kisor bahu-membahu membangun Tugu Marinir, sebuah persembahan tulus yang melambangkan persatuan kokoh di ujung barat negeri.

Kegiatan yang dihelat pada Senin (10/11/2025) ini menjadi saksi bisu semangat kekeluargaan yang membara. Dari mencampur semen, mengangkat batu, hingga menata pondasi, setiap gerakan prajurit dan warga dilandasi canda tawa akrab, mengukir ikatan emosional yang tak ternilai.

“Kami masyarakat sangat bangga dan berterima kasih kepada prajurit Marinir yang sudah mau turun langsung membangun tugu ini bersama kami. Ini bukan sekadar bangunan, tapi tanda persahabatan dan kenangan yang akan kami jaga, ” ujar Kepala Distrik Aifat Selatan, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Ia menambahkan bahwa kehadiran TNI di wilayah terpencil ini tidak hanya menjaga perbatasan, namun juga menebar benih dampak sosial positif, membangkitkan semangat pembangunan dan kebersamaan.

Letda Marinir Anang, Komandan Pos Imsun Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY, menjelaskan bahwa pembangunan tugu ini adalah perwujudan cinta tanah air dan penghormatan mendalam bagi setiap prajurit Marinir yang mengabdikan diri di garda terdepan.

“Tugu ini kami bangun bersama masyarakat sebagai simbol semangat juang, persaudaraan, dan kebersamaan. Harapannya, tugu ini bisa menjadi pengingat bahwa kekuatan terbesar bangsa ini ada pada persatuan antara TNI dan rakyat, ” tegasnya.

Kini, Tugu Marinir berdiri tegak di tengah Kampung Kisor, diharapkan menjadi ikon kebanggaan baru. Lebih dari sekadar monumen penghormatan, tugu ini adalah lambang harmoni dan sinergi antara aparat keamanan dan warga dalam menjaga utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Suasana gotong royong semakin semarak dengan suguhan hidangan sederhana dari warga untuk para prajurit. Anak-anak berlarian riang, menyanyikan lagu perjuangan, menambah semarak kegiatan yang sarat makna.

“Kami merasa senang karena bapak-bapak Marinir bukan hanya menjaga kami, tapi juga membangun bersama kami. Ini membuat kami merasa benar-benar satu keluarga, ” ungkap Mama Lina, tokoh perempuan Kampung Kisor.

Pembangunan tugu ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Marinir dan Rakyat Bersatu, Papua Kuat” bukanlah sekadar slogan, melainkan denyut nadi kehidupan yang terjalin erat di tengah masyarakat.

(jurnalis.id)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |