YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengukuhkan posisinya sebagai mercusuar inovasi bagi perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya. Kali ini, UMY menjadi tuan rumah studi tiru yang berfokus pada pengembangan sistem akademik dan tata kelola universitas oleh Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT). Kunjungan penting ini berlangsung pada Kamis (6/11) di Ruang Sidang Rektor UMY, menandai kolaborasi erat antar institusi.
Rombongan UMMAT disambut hangat oleh jajaran pimpinan UMY, termasuk Kepala Sekretariat UMY, Nasyiatul Aisyiyah; Kepala Direktorat Operasional dan Infrastruktur Berkelanjutan UMY, Dr. Surya Budi Lesmana, S.T., M.T.; serta Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY, dr. Ika Setyawati, M.Sc. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen UMY untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Drs. H. Abdurahman, M.M., selaku Wakil Rektor I Bidang Pendidikan dan Pengajaran UMMAT, menyoroti tujuan utama kunjungan ini. Beliau mengungkapkan keinginannya untuk mendalami implementasi kurikulum sistem blok yang telah sukses diterapkan di FKIK UMY. Fokus utamanya adalah sinkronisasi sistem pelaporan akademik dengan platform vital seperti SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) dan PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi).
"Kami ingin belajar dari pengalaman UMY dalam pelaporan kurikulum sistem blok yang terintegrasi dengan SIAKAD dan PDDIKTI. Harapannya, hal ini bisa mempercepat proses pelaporan akademik di UMMAT, " ujar Abdurahman, Jumat (7/11).
Lebih dari sekadar sistem pelaporan, UMMAT juga menunjukkan ketertarikan mendalam pada mekanisme penggajian dosen yang telah disesuaikan dengan model pembelajaran sistem blok di UMY. Abdurahman menjelaskan bahwa penerapan kurikulum baru ini memang menuntut penyesuaian fundamental pada struktur organisasi dan sistem remunerasi, terutama bagi para koordinator blok.
"Kami mendapat banyak arahan dari rekan-rekan FKIK UMY terkait bagaimana struktur penggajian dan beban kerja disesuaikan dengan penerapan sistem blok ini, " tambahnya.
Aspek lain yang tak kalah menarik perhatian rombongan UMMAT adalah sistem tata kelola sarana dan prasarana (sarpras) yang terpusat di UMY. Berbeda dengan pengelolaan yang masih terfragmentasi di tingkat fakultas seperti di UMMAT, UMY telah mengoptimalkan efisiensi dan pengawasan aset melalui manajemen sarpras terpusat di tingkat universitas.
"Mengenai pengelolaan aset, UMY sudah menerapkan sistem manajemen dan tata kelola yang terpusat. Ini memudahkan koordinasi dan memastikan aset digunakan secara maksimal, " jelas dr. Ika Setyawati, M.Sc., Sabtu (8/11).
Diskusi hangat juga mewarnai pertemuan tersebut, khususnya mengenai penerapan Permendikbud Nomor 39 Tahun 2025 yang mewajibkan perguruan tinggi mengadopsi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). UMMAT, yang telah memulai transisi menuju OBE, masih bergulat dalam pengembangan sistem informasi manajemen yang memadai.
"Kami berencana untuk kembali ke UMY guna mempelajari lebih lanjut sistem informasi manajemen akademik yang digunakan. Harapannya, sistem ini bisa kami adaptasi agar penerapan kurikulum OBE di UMMAT berjalan lebih efektif, " ujar Abdurahman, Minggu (9/11).
Melalui kunjungan ini, UMY sekali lagi membuktikan diri sebagai universitas Muhammadiyah berkelas dunia. Lebih dari sekadar keunggulan akademik, UMY tampil sebagai mitra kolaboratif yang inspiratif, memimpin jalan bagi perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya dalam mewujudkan tata kelola pendidikan tinggi yang unggul, efisien, dan berorientasi pada kemajuan. (muh.ac.id)












































