Unipa Raih 2 Rekor MURI Lewat Noken dan Mahkota Adat Papua

22 hours ago 1

MANOKWARI, Papua Barat – Sebuah kebanggaan merayap di hati civitas akademika Universitas Papua (Unipa). Kampus kebanggaan masyarakat Papua ini baru saja mencatatkan sejarah gemilang dengan menyabet dua penghargaan bergengsi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Prestasi membanggakan ini diraih berkat inisiatif penggunaan atribut budaya khas Papua, yakni tas noken dan mahkota adat, dalam skala masif.

Andre Purwandono, Senior Customer Relation Manager MURI, mengonfirmasi langsung pemberian penghargaan ini di Manokwari, Papua Barat, pada Selasa. Ia menjelaskan bahwa rekor ini tercipta setelah tim MURI melakukan verifikasi mendalam melalui data, foto, dan rekaman video yang disajikan.

"Yang kami hitung adalah 1.900 mahasiswa baru yang menggunakan tas noken dan mahkota adat selama masa PKKMB 2025, " ujar Andre dengan bangga.

Menurut Andre, kedua penghargaan ini ditetapkan sebagai kategori rekor dunia versi MURI bukan tanpa alasan. Noken, sebagai tas anyaman tradisional, dan mahkota adat adalah warisan budaya otentik yang lahir dan berkembang di Tanah Papua, menjadikannya unik di kancah global.

MURI sendiri memiliki komitmen kuat untuk terus mendorong upaya pelestarian seni, tradisi, dan budaya Indonesia. Melalui pencatatan rekor, MURI tidak hanya mengabadikan pencapaian, tetapi juga berperan mengenalkan kekayaan budaya bangsa kepada seluruh penjuru dunia.

"Hal-hal yang bersifat seni, tradisi, adat dan budaya, kami wajib mencatat sebagai rekor dunia, " tegas Andre, menegaskan misi MURI.

Rektor Unipa, Prof. Dr. Hugo Warami, mengungkapkan bahwa kebijakan mewajibkan penggunaan tas noken, mahkota adat, dan batik bermotif Papua selama 48 jam dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 merupakan bagian dari komitmen Unipa.

Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Tanah Papua, Unipa bertekad kuat untuk turut berpartisipasi dalam melestarikan identitas orang asli Papua melalui penggunaan simbol-simbol kebudayaan yang kaya makna.

"Setiap Kamis, semua sivitas akademik menggunakan batik dan noken, serta dalam setiap even wajib pakai mahkota. Itu yang diintegrasikan ke kegiatan PKKMB 2025, " jelas Prof. Hugo.

Lebih dari sekadar pelestarian budaya, kebijakan penggunaan noken dan mahkota selama masa PKKMB 2025 ini ternyata memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat lokal. Para pedagang asli Papua di wilayah Manokwari merasakan langsung peningkatan pendapatan.

Dengan kisaran harga jual satu tas noken yang bervariasi antara Rp200 ribu hingga Rp500 ribu, pelaksanaan PKKMB Unipa tahun 2025 telah berkontribusi nyata terhadap perputaran ekonomi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Unipa tidak hanya melestarikan identitas tapi turut mendukung pertumbuhan ekonomi pengusaha kecil, " ungkap Rektor Unipa.

Dua rekor MURI yang diterima pada malam puncak perayaan Dies Natalis Unipa ke-25, Senin (3/11/2025) malam, menjadi kado istimewa sekaligus bukti nyata kolaborasi seluruh civitas akademika dalam memperkuat eksistensi kampus.

Capaian luar biasa ini tentunya menjadi motivasi tersendiri bagi Unipa untuk terus berinovasi dan melahirkan berbagai program unggulan. Ke depan, Unipa akan fokus pada penelitian berbasis kearifan lokal, pengembangan teknologi pangan yang berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat adat yang lebih luas. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |