Lombok Tengah, NTB - Suasana Masjid Darut Taubah Rutan Kelas IIB Praya pada pagi itu begitu teduh dan menenteramkan. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela menciptakan nuansa damai saat para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) duduk rapi menunggu giliran untuk menyetorkan hafalan Al-Qur’an, Kamis (06/11).
Beberapa tampak mengulang hafalan dengan suara lirih, sementara lainnya menenangkan diri, memaksimalkan fokus sebelum maju ke hadapan ustaz pendamping.
Satu per satu WBP melafalkan ayat-ayat suci dengan suara jelas dan penuh keyakinan. Petugas pembinaan serta ustaz pendamping menyimak dengan seksama, memberikan koreksi lembut, dan menyampaikan apresiasi agar semangat mereka terus terjaga. Lantunan ayat yang memenuhi ruangan semakin menguatkan suasana religius dan menciptakan rasa kebersamaan di antara para peserta.
Kegiatan ini sekali lagi menegaskan bahwa Rutan bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi pusat pembinaan yang memfasilitasi perubahan perilaku, penguatan moral, dan pendalaman spiritual bagi WBP.
Kepala Rutan Praya, M. Syaripuddin Hazri menyampaikan apresiasi mendalam terhadap antusiasme para WBP. “Setor hafalan ini adalah cermin bahwa pembinaan berjalan dengan baik. Kami ingin memastikan bahwa setiap WBP memiliki ruang untuk memperbaiki diri, memperdalam nilai-nilai agama, dan menemukan ketenangan batin selama menjalani masa pidana. Rutan Praya berkomitmen menghadirkan pembinaan yang humanis serta berdampak bagi masa depan mereka, ” ungkapnya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan NTB, Anak Agung Gde Krisna turut memberikan apresiasi atas konsistensi Rutan Praya dalam mengembangkan pembinaan spiritual.
“Program seperti setor hafalan ini sangat penting dalam membangun kualitas pribadi WBP. Pembinaan bukan hanya soal kedisiplinan, tetapi juga pembentukan karakter dan akhlak. Saya mengapresiasi Rutan Praya yang terus menghidupkan kegiatan positif, sehingga pemasyarakatan benar-benar menjadi wadah pemulihan, bukan sekadar tempat menjalani hukuman.”
Dengan dukungan penuh dari pimpinan wilayah dan semangat para WBP, kegiatan setor hafalan di Rutan Praya diharapkan terus berkembang, menghadirkan lingkungan pembinaan yang semakin baik dan bermakna.
Program ini tidak hanya memperkuat spiritual para WBP, tetapi juga menyiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih matang, berdaya, dan berakhlak mulia.(Adb)















































