Penajam Paser Utara, Kaltim— Sejumlah warga di RT 17, Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, mengeluhkan banjir yang merendam rumah dan kebun mereka. Banjir tersebut diduga terjadi akibat saluran air (parit) di sekitar proyek pembangunan jalan tol tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, setiap kali curah hujan tinggi, air meluap ke permukiman warga dan menggenangi kebun yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat.
Ketua RT 17, Risky Mandala, mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah terjadi berulang kali dan menimbulkan kerugian bagi warga.
“Kalau air sudah surut, kebun warga dipenuhi lumpur. Akibatnya proses produksi dan pekerjaan di lahan jadi tidak efektif dan efisien, ” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Hal senada disampaikan oleh Nawir yang juga mantan ketua RT 17, salah seorang warga yang memiliki kebun sawit berbatasan langsung dengan area proyek jalan tol. Menurutnya, lumpur yang mengendap setelah banjir membuat kegiatan produksi menjadi lambat.

“Biasanya pekerjaan di kebun bisa selesai dalam sehari, sekarang bisa dua sampai tiga hari. Kalau hujan deras, air bahkan sampai ke permukiman, ” tuturnya.
Warga mengaku telah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada pihak perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, namun hingga kini belum ada perbaikan terhadap saluran air di sekitar lokasi.
Masyarakat berharap pihak perusahaan maupun instansi terkait segera menindaklanjuti persoalan ini agar tidak terus menimbulkan kerugian bagi warga.
“Kami hanya ingin bisa beraktivitas kembali dengan normal tanpa takut kebun dan rumah terendam air, ” kata Risky.
Terkait hal tersebut, konfirmasi jurnalis ke Lurah Maridan saat dihubungi via WhatsApp belum terjawab hingga berita ini diterbitkan.
(Iwan)











































