NUSAKAMBANGAN – Sebagai bagian dari upaya pembinaan kepribadian dan pemulihan psikososial, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Permisan Nusakambangan menyelenggarakan kegiatan rehabilitasi sosial dengan materi konseling individu bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kategori 3 (residen rehabilitasi) pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai dan berlangsung di Aula Kunjungan 2 Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan. Sebanyak 15 orang WBP kategori 3 mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan penuh antusias di bawah bimbingan petugas dari Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik (Binadik) dan Tim Konselor Adiksi BNNK Cilacap.
Pelaksanaan konseling individu ini merupakan bagian dari program rehabilitasi sosial yang bertujuan membantu warga binaan memahami diri, memperbaiki perilaku, serta memperkuat kesiapan mental menjelang reintegrasi sosial.Dalam sesi konseling, konselor memberikan pendampingan personal kepada setiap peserta untuk menggali permasalahan pribadi, memberikan arahan pengelolaan emosi, dan menumbuhkan motivasi perubahan diri yang positif.
Sambil menunggu giliran konseling, WBP diberikan kesempatan rekreasi dengan menonton film edukatif dan inspiratif di area aula. Kegiatan menonton ini berfungsi sebagai terapi rekreatif, yang membantu peserta mengurangi ketegangan emosional, meningkatkan semangat, serta memperkuat interaksi sosial di antara sesama warga binaan. Kasi Binadik Lapas Permisan, Andar Saenur Warikas, menyampaikan bahwa kegiatan rehabilitasi sosial dengan metode konseling individu menjadi langkah penting dalam membentuk kepribadian dan kesehatan mental warga binaan.
“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya memberikan pembinaan formal, tetapi juga pendampingan psikologis yang membantu warga binaan mengenal dirinya lebih baik dan menumbuhkan semangat untuk berubah. Pendekatan personal dan rekreatif menjadi bagian penting dalam proses rehabilitasi, ” ujarnya.
Kegiatan berjalan tertib, aman, dan penuh makna, dengan partisipasi aktif seluruh peserta. Baik dalam sesi konseling maupun kegiatan menonton film, para WBP menunjukkan keterbukaan, kedisiplinan, dan antusiasme yang tinggi.


















































