AHY Dorong Pembangunan Kota Tangguh Hadapi Bencana

1 month ago 20

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerukan agar pembangunan kota di Indonesia harus mengusung konsep berketahanan. Beliau menekankan perlunya rancangan kota yang berkelanjutan untuk menghadapi berbagai risiko bencana yang semakin mengancam di masa depan.

Dalam forum internasional Earoph Indonesia The 54th Region Conference, AHY menyoroti kompleksitas tantangan dalam pembangunan urban saat ini. Transformasi lanskap perkotaan menjadi lebih adaptif terhadap perubahan iklim ekstrem menjadi sebuah keharusan. "Populasi meningkat, daya dukung alam menurun, bumi memanas dan risiko bencana semakin sering terjadi, " ujarnya, menggambarkan situasi yang dihadapi dunia Senen (06/10/2025).

Kekhawatiran AHY beralasan, mengingat posisi geografis Indonesia yang rentan terhadap gempa bumi dan bencana alam lainnya. Ia merasakan getirnya melihat dampak bencana yang kerap melanda sebagian wilayah tanah air, membuat urgensi kesiapan menjadi prioritas utama.

"Pembangunan infrastruktur kota harus dimulai dari sekarang agar siap menghadapi segala kemungkinan, " tegas AHY. Ia menambahkan, upaya ini memerlukan sinergi dari berbagai pihak, termasuk kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam merencanakan pembangunan kota yang tangguh.

AHY secara spesifik menggarisbawahi pentingnya mitigasi bencana alam seperti gempa, letusan gunung berapi, dan tsunami sejak tahap perencanaan kota. "Bencana alam seperti gempa, gunung meletus, dan tsunami harus menjadi fokus mitigasi sejak tahap perencanaan, " jelas AHY.

Semangat untuk membangun kota modern yang tidak hanya maju tetapi juga aman dan berketahanan menjadi visi yang ingin diwujudkan. Hal ini sejalan dengan apresiasi yang disampaikan Presiden Earoph Indonesia, Jaya Andira Reoputra, yang menyambut baik komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan.

"Indonesia memerlukan penataan kota yang memperhatikan aspek keamanan terhadap bencana, " ujar Jaya Andira Reoputra, menekankan pentingnya keselamatan warga.

Jaya menambahkan proyeksi urbanisasi yang terus meningkat, dengan diprediksi 70 persen penduduk akan tinggal di perkotaan pada tahun 2050. "Karenanya, penataan kota harus dirancang menampung penduduk secara aman dan berkelanjutan, " imbuhnya, menyoroti skala tantangan demografis.

Forum tersebut dihadiri oleh para peserta dari berbagai negara yang turut berbagi pengalaman dalam membangun kota yang ramah lingkungan. Komitmen bersama untuk mengembangkan infrastruktur kota masa depan yang tangguh juga digaungkan dalam pertemuan tersebut. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |