Aksi Brutal OPM di Kiwirok: Rumah Dibakar, Makam Kepala Adat Dihancurkan, Warga Tuntut Keadilan

4 weeks ago 17

Pegunungan Bintang, Papua - Situasi keamanan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, kembali bergolak setelah kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan aksi brutal dengan membakar rumah warga dan merusak makam kepala adat yang dihormati masyarakat setempat.

Aksi tidak berperikemanusiaan ini memicu gelombang kemarahan dan kesedihan mendalam dari warga Kiwirok. Mereka menilai tindakan OPM sudah jauh melampaui batas, bukan hanya merusak fisik kampung, tetapi juga menodai nilai-nilai budaya dan adat leluhur yang dijunjung tinggi.

Warga Kiwirok Marah: Ini Penghinaan Terhadap Budaya

Tokoh masyarakat Distrik Kiwirok, Markus Kogoya, dengan suara penuh emosi mengecam keras aksi biadab tersebut.

“Tindakan OPM ini sudah di luar batas kemanusiaan. Mereka tidak hanya menghancurkan rumah, tapi juga merusak tempat suci bagi kami. Makam kepala adat adalah simbol kehormatan dan sejarah leluhur. Ini bentuk penghinaan terhadap budaya kami, ” ujarnya geram, Rabu (8/10/2025).

Bagi masyarakat adat, makam leluhur merupakan tempat suci yang menjadi lambang identitas dan kehormatan. Kerusakan terhadap makam kepala adat dianggap sebagai tindakan penghinaan besar terhadap seluruh komunitas adat.

Tokoh Agama: Ini Bukan Perjuangan, Tapi Kejahatan

Tokoh gereja Distrik Kiwirok, Pendeta Samuel Yikwa, turut mengecam keras aksi OPM. Ia menegaskan bahwa kekerasan semacam ini tidak bisa disebut perjuangan, melainkan kejahatan terhadap kemanusiaan dan adat.

“Tidak ada perjuangan yang benar jika dilakukan dengan menghancurkan nilai budaya dan kepercayaan masyarakat sendiri. OPM harus sadar, mereka telah kehilangan arah dan hanya menambah penderitaan rakyat Papua, ” tegasnya.

Aparat Bergerak Cepat, Warga Dapat Bantuan

Menanggapi aksi keji tersebut, aparat keamanan TNI–Polri segera melakukan patroli dan pengejaran terhadap para pelaku. Sejumlah barang bukti sisa pembakaran berhasil diamankan untuk keperluan penyelidikan.

Sementara itu, pemerintah daerah bersama aparat keamanan bergerak cepat memberikan bantuan logistik dan tempat penampungan sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Kepala Distrik Kiwirok, Yustinus Nake, mengapresiasi langkah cepat aparat dalam merespons insiden ini.

“Kami berharap negara terus hadir untuk melindungi masyarakat. Masyarakat Kiwirok sudah lelah hidup dalam ketakutan. Kami ingin damai dan bisa membangun kembali kampung kami, ” ujarnya penuh harap.

Tuntutan Warga: Negara Harus Tegas

Peristiwa ini menjadi pengingat pahit bahwa OPM bukan pejuang rakyat Papua, melainkan ancaman nyata bagi perdamaian, adat, dan martabat masyarakat lokal. Warga kini berharap pemerintah memperkuat kehadiran di wilayah rawan agar keamanan dapat pulih sepenuhnya.

Dengan dukungan penuh dari TNI–Polri dan peran aktif masyarakat, Papua diharapkan segera kembali damai, aman, dan sejahtera di bawah naungan NKRI.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |