YAHUKIMO - Aksi kekerasan kembali mengguncang Kabupaten Yahukimo. Kelompok bersenjata OPM Kodap XVI di bawah komando Mayor Kopitua Heluka melakukan penembakan brutal terhadap warga sipil di Jalan Lokbon, Kilometer 4, tepat di depan Gereja GIDI, pada Kamis (16/10/2025).
Penyerangan tanpa alasan jelas itu menewaskan satu warga sipil tak bersalah di tempat kejadian. Setelah melakukan aksi keji tersebut, para pelaku dilaporkan melepaskan tembakan membabi buta ke arah rumah dan pemukiman warga. Suasana mencekam pun menyelimuti wilayah tersebut anak-anak dan perempuan panik berlarian menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Salah satu tokoh masyarakat Yahukimo, Yohanes Lani, mengecam keras tindakan tidak manusiawi itu. Ia menilai aksi kelompok OPM tersebut telah mencederai nilai-nilai adat dan kemanusiaan masyarakat Papua.
“Mereka mengatasnamakan perjuangan, tapi yang menjadi korban justru rakyat sendiri. Ini bukan perjuangan, ini kekerasan terhadap sesama, ” tegas Yohanes.
Yohanes menambahkan, aksi keji tersebut tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam di kalangan warga.
“Sekarang orang takut keluar rumah, anak-anak tidak berani ke sekolah. Kami hanya ingin hidup damai, bukan hidup dalam ancaman senjata, ” ujarnya.
Sementara itu, Pendeta Markus Kogoya, tokoh gereja setempat, juga menyampaikan kecaman keras terhadap aksi penembakan yang dilakukan di depan rumah ibadah. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap tempat suci dan penghinaan terhadap nilai-nilai spiritual masyarakat.
“Menembak di depan gereja, tempat orang mencari kedamaian, adalah perbuatan yang sangat biadab. Tidak ada dasar moral maupun agama yang bisa membenarkan tindakan seperti itu, ” tegas Pendeta Markus.
Aksi keji yang dilakukan oleh OPM Kodap XVI Yahukimo ini menjadi bukti nyata bahwa kelompok tersebut tidak lagi memperjuangkan kepentingan rakyat Papua, melainkan menebar teror yang menyengsarakan masyarakat sendiri.
Warga berharap, pemerintah daerah bersama tokoh adat, tokoh agama, dan aparat keamanan terus memperkuat solidaritas serta menjaga stabilitas wilayah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
(APK/ Redaksi (JIS)