Aksi Damai Hari Buruh di Semarang Tercoreng: Kericuhan Diduga Disebabkan Penyusup Provokator

12 hours ago 6

SEMARANG - Hari Buruh Internasional yang awalnya berjalan damai dan tertib di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, mendadak berubah menjadi ricuh. Kericuhan yang terjadi pada Kamis (1/5/2025) sore ini diduga dipicu oleh kehadiran sekelompok orang berpakaian serba hitam yang diduga sebagai penyusup.

Sejak pagi, ribuan buruh dari berbagai organisasi telah menggelar aksi damai untuk menyuarakan aspirasi mereka. Aksi yang awalnya berjalan kondusif, bahkan mendapat perhatian langsung dari Gubernur Jawa Tengah, sempat berjalan lancar dengan dialog terbuka. Namun, suasana damai tersebut terpecah sekitar pukul 15.00 WIB, saat sejumlah individu tak dikenal muncul dan langsung mengganggu jalannya aksi.

Diduga bukan bagian dari peserta aksi yang terdaftar, kelompok ini mulai memprovokasi dengan melemparkan batu, botol, serta batang kayu ke arah petugas yang berjaga. Tidak hanya itu, aksi pembakaran ban yang terjadi semakin memperburuk situasi, menambah ketegangan di tengah massa yang sudah mulai bersiap untuk bubar.

Melihat ancaman yang semakin meluas, petugas kepolisian yang sudah bersiaga langsung bergerak untuk meredakan kericuhan. Menggunakan taktik persuasif, polisi sempat meminta massa untuk tetap tenang, namun dengan terjadinya aksi anarkisme, mereka terpaksa menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kerumunan.

Sebagian massa yang khawatir dengan situasi tersebut terpaksa berlindung di sekitar kawasan Universitas Diponegoro (Undip), sementara ketegangan terus berlangsung sebelum akhirnya berhasil diredakan oleh aparat kepolisian.

Kombes Pol Artanto, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, menegaskan bahwa polisi telah mengantisipasi adanya potensi gangguan dalam aksi tersebut, dan telah memberikan imbauan kepada peserta untuk waspada terhadap penyusup yang berpotensi merusak ketertiban.

“Kami mengapresiasi buruh yang sudah menjaga aksi dengan damai. Namun, kami tidak dapat membiarkan provokator merusak perjuangan yang sah ini, ” ujar Artanto.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M. Syahduddi, menjelaskan lebih lanjut bahwa beberapa orang yang diduga sebagai provokator telah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut. Ia menyebutkan bahwa sebagian dari mereka kemungkinan merupakan kelompok Anarko dan beberapa mahasiswa yang diduga menyusup untuk menciptakan kerusuhan.

“Mereka memanfaatkan situasi untuk menambah kekacauan. Kami akan memastikan tindakan ini tidak merusak perjuangan buruh yang sah, ” kata Syahduddi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih terus melakukan pendataan dan penyelidikan terhadap identitas pelaku provokasi serta motif di balik kericuhan tersebut. Meskipun insiden ini sempat mencoreng aksi buruh, polisi menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kejadian tersebut dan memastikan keamanan serta ketertiban di Semarang tetap terjaga. (Red/Tim)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |